Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur BI Yakin Tahun Depan Rupiah Bakal Perkasa
Oleh : Redaksi
Rabu | 21-12-2022 | 16:40 WIB
Gub-BI13.jpg Honda-Batam
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada 2023. Keyakinan itu berlandaskan prediksi ekonomi global yang berangsur pulih.

Perry menyoroti penguatan dolar AS menjadi akar pelemahan nilai tukar rupiah. Hal itu ditambah dengan kebijakan agresif The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan.

"Kami perkirakan nilai tukar rupiah ke depan akan cenderung menguat. Sekarang rupiah melemah karena dolarnya sangat kuat dan The Fed masih akan menaikkan suku bunga mungkin sampai kuartal I, setelah itu akan tinggi, tapi ketidakpastian global akan menurun," jelasnya dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022).

Jika ketidakpastian global menurun, Perry yakin rupiah akan cenderung bergerak ke arah fundamental di mana pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi yang rendah, dan ditopang dengan berbagai perspektif keuangan yang baik.

"Kami yakin tahun depan begitu ketidakpastian global mereda, nilai tukar rupiah akan menguat kembali ke fundamentalnya. Fundamental faktor akan lebih dominan," tegasnya.

Selain pede bahwa nilai tukar rupiah akan kembali menguat, Perry memberi sinyal BI tidak akan terus agresif dalam menaikkan suku bunga acuan.

Ia menyinggung soal berbagai subsidi yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Perry bahkan sesumbar inflasi inti Indonesia bisa segera turun di bawah 4 persen pada semester I 2023.

"Dengan adanya subsidi dari Bu Menteri (Sri Mulyani), tentu saja tekanan inflasi terjaga, sehingga kami tidak harus menaikkan suku bunga, respons suku bunga menjadi berlebihan, agresif seperti AS atau negara lain. Kami akan secara terukur, itu yang kami terus pastikan inflasi inti kembali di bawah 4 persen di semester I, as early as possible," tegasnya.

Perry menekankan kunci menstabilkan inflasi RI dan penguatan nilai tukar rupiah adalah respons tepat BI serta sinergitas dengan beberapa pihak, seperti Kemenkeu hingga pemerintah daerah.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha