Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tinjau Pasar Toss 3000 di Batam, Mendag Temukan Harga Cabai dan Sayuran Cukup Mahal
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 17-12-2022 | 11:56 WIB
zulhas-Toss-3000.jpg Honda-Batam
Mendag Zulkifli Hasan bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat meninjau harga dan stok sembako di Pasar Toss 3000, Nagoya, Sabtu (17/12/2022). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kaget dengan harga bahan pokok di pasar tradisional Toss 3000 Jodoh, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Sebagai daerah perbatasan dan daerah non penghasil pangan, harga kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, daging, beras, dan minyak yang didatangkan dari luar daerah dinilainya cukup stabil.

"Semua di sini (Toss 3000) lengkap. Mulai dari cabai, beras, dagang semua lengkap. Ada yang harganya tetap, seperti bawang ternyata di sini murah Rp 35 ribu per kilogram untuk bawang merah," kata Zulkifli Hasan, usai mengunjungi beberapa pedagang di Toss 3000, Sabtu (17/12/2022).

Tak hanya harga bawang merah, Menteri yang dilantik pada Juni 2022 itu juga kaget dengan harga ayam di Batam. "Saya baru mengetahui ayam di sini ada dua jenis. Ayam segar dan ayam es, harganya stabil Rp 35 ribu per kilogram," ucapnya didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Untuk beras harganya bervariasi, namun harga beras Bulog Rp 9.450 per kilogram. Tetapi, Zulkifli menemukan harga cabai dan sayuran yang mengalami kenaikan. Harga cabai misalnya Rp 55 ribu per kilogram, sementara sayuran seperti sawi Rp 20 ribu.

"Harga cabai biasanya Rp 40-45 ribu, tetapi di Batam Rp 55 ribu, harga sayur juga naik. Tetapi untuk beras Bulog kita jamin harganya Rp 9.450," ujar Zulkifli.

Namun, Zulkifli menegaskan, kebutuhan pokok di Batam menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga 6 bulan ke depan masih cukup tersedia.

"Masyarakat tidak perlu berebut dan khawatir stok bahan pokok di Batam aman. Antisipasi kenaikan kebutuhan pokok misalnya bawang dari Jawa Pak Gubernur dan Wali Kota boleh membayar ongkosnya sehingga harga kembali turun. Tetapi kalau kembali naik (Pemerintah Daerah) berikan subsidi harga," jelasnya.

Editor: Gokli