Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Badan Pangan Nasional Wanti-wanti Harga Beras, Telur, Cabai Naik Jelang Nataru
Oleh : Redaksi
Selasa | 06-12-2022 | 20:01 WIB
pasar-mitra-raya21.jpg Honda-Batam
Pedagang sembako di Pasar Mitra Raya, Batam. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah perlu mewaspadai kenaikan harga beras, cabai, dan telur ayam ras menjelang natal dan tahun baru.

Demi mencegah ancaman kenaikan harga itu, pihaknya bersama pelaku usaha, BUMN dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya sedang bahu membahu mengamankan pasokan.

"Jelang Nataru, beberapa komoditas yang kita harus waspadai kenaikannya adalah beras, telur, cabai. Kita sekarang sedang kerja keras bersama pelaku-pelaku usaha, dengan BUMN di bidang pangan ada Bulog, ID Food dan seluruh dinas terkait," kata Arief, Selasa (6/12/2022).

Arief juga meminta pemerintah daerah, khususnya dinas yang berkaitan dengan pangan, untuk memerhatikan neraca pangan di daerahnya masing-masing agar jangan sampai kekurangan stok pada suatu komoditas tertentu.

"Misal kurang gula, kita bisa lakukan mobilisasi stok dari daerah surplus ke daerah defisit. Lalu minyak goreng, cabai, ini kita minta teman-teman komunikasi, kerja sama antar daerah, jadi saling isi dari wilayah surplus ke defisit," katanya.

Arief mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan intervensi apabila terjadi lonjakan harga pada sejumlah komoditas tersebut.

Dia menjelaskan bahwa untuk komoditas pangan pokok beras, Bulog akan terus melakukan intervensi dengan operasi pasar. Bulog disebutkan telah menggelontorkan 1 juta ton beras selama 2022 untuk mengintervensi harga di pasar agar tidak naik terlalu tinggi.

"Jadi hari ini sudah ada intervensinya Bulog. Kita masih ada 514 ribu ton yang kita akan terus intervensi sampai Desember dan Januari," katanya.

Badan Pangan Nasional juga melakukan upaya pengendalian inflasi pangan pada akhir tahun dengan menggelar pangan murah di berbagai daerah, serta memobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit.

Mobilisasi pangan yang dilakukan melalui fasilitasi distribusi atau Business to Business (B2B) dari daerah surplus ke daerah defisit tersebut akan dilaksanakan dari minggu pertama hingga ketiga Desember.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha