Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Indonesia Nomor 7 Terbesar di Dunia, Mendagri: Peluang Investasi Besar, Jangan Persulit Investor
Oleh : Irawan
Rabu | 30-11-2022 | 15:48 WIB
mendagri_investasi.jpg Honda-Batam
Mendagri Tito Karnavian (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Indonesia menjadi negara dengan ekonomi Nomor 7 terbesar di dunia.

Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan peluang investasi yang besar. Mendagri menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022 dengan tema 'Hilirisasi dan Kemitraan untuk Investasi Berkeadilan' di The Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Kegiatan yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut digelar oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Kita bukan lagi menjadi istilahnya (negara) 'kacang-kacangan', 'kaleng-kalengan', 'banana republic', (tetapi) negara besar dengan ekonomi nomor 7 terbesar di dunia, mungkin kita tidak sadar itu. Ini lompatan yang besar untuk Indonesia," katanya.

Selain menjadi negara dengan tingkat ekonomi nomor 7 di dunia, lanjutnya, Indonesia patut berbangga karena masuk ke dalam G20. Forum ini beranggotakan negara yang menguasai hampir 80 persen ekonomi dunia.

Ini menunjukkan bahwa Indonesia telah jauh berkembang dan diperhitungkan dari hampir 200 negara yang terhimpun dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Prestasi ini menurut Mendagri tak lepas dari peran sektor swasta yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan mengundang pihak swasta baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menamankan investasinya di Indonesia, maka pendapatan negara maupun daerah meningkat.

"Artinya tanpa ada sektor swasta, lebih spesifik bahasanya saya ubah investasi, kita tidak akan pernah menjadi negara G20. Apalagi menjadi 10 negara terbesar di dunia, no, kalau dilihat dari APBN saja, tidak," ungkapnya.

Mendagri memaparkan, guna menciptakan peluang investasi di Indonesia, dirinya mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk memaksimalkan peran dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Mendagri berharap, dengan adanya DPMPTSP pendapatan Pemda akan meningkat sehingga bisa memajukan daerahnya.

"Saya harapkan Bapak/Ibu (kepala daerah) sekalian termasuk kepala DPMPTSP, kita harus menunjang investasi, tanpa investasi tidak akan pernah daerah itu akan melompat. Jangan sekali-kali berpikir daerah akan bisa maju hanya mengandalkan APBD," tandasnya.

Untuk itu, Mendagri mendorong agar kepala daerah dan kepala DPMPTSP saling bekerja sama untuk mempermudah perizinan investasi.

Dia mewanti-wanti agar para investor yang akan berinvestasi tidak diperpanjang proses birokrasinya, sehingga iklim investasi di Indonesia semakin berkembang menjadi lebih baik.

"Di UEA yang hidupnya dari investasi, 80 persen penduduknya ekspatriat, Dubai, 20 persen lokal Arab, itu padang tandus mereka bisa menjadi kota paling modern di dunia, karena investasi, kemudahan perizinan mereka hitungannya hari, Singapura hitungannya hari, New Zealand hitungannya jam," terangnya.

Jangan persulit
Dalam kesempatan ini, Mendagri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) tak mempersulit investor. Mendagri meminta Pemda membuat sistem yang mampu mempermudah proses pelayanan masuknya investasi.

Kemudahan itu diberikan bukan hanya kepada investor besar, melainkan juga yang berskala sedang, menengah, kecil, hingga mikro.

"Jangan dipersulit. Jadi, slogan lama kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah dibalik betul, kalau bisa dipermudah jangan sampai dipersulit," tegas Mendagri.

Mendagri menjelaskan, investasi berperan penting dalam membangun pertumbuhan ekonomi negara. Berdasarkan catatannya, Indonesia masuk daftar 10 negara dengan ekonomi terbesar dengan nilai Rp 60.000 triliun. Jumlah ini banyak ditopang oleh kontribusi sektor swasta.

"Sektor swasta itu siapa? Investor, investornya siapa? dalam negeri dan luar negeri, itulah yang menjadi penyumbang jauh lebih besar berlipat-lipat dibanding dengan APBN dan APBD, di total semuanya," terangnya.

Mendagri berharap, kepala daerah memiliki cara berpikir untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya melalui investor.

Dengan banyaknya PAD, maka Pemda tetap dapat bertahan meski terjadi guncangan ekonomi di tingkat nasional maupun global.

"Nah inilah saya harapkan Bapak/Ibu sekalian termasuk Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) kita harus menunjang investasi, tanpa investasi tidak akan pernah daerah itu akan melompat," tandasnya.

Editor: Surya