Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keterlibatan Intelijen Inggris dalam Peledakan Jembatan Krimea Mulai Terendus
Oleh : Redaksi
Kamis | 13-10-2022 | 09:36 WIB
A-PELEDAKAN-JEMBATAN-KRIMEA_jpg2.jpg Honda-Batam
Ledakan terjad di atas Jembatan Krimea yang berasal dari sebuah truk. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Moscow - Sementara Rusia menyalahkan Ukraina atas meledaknya Jembatan Krimea, sebuah laporan terbaru menunjukkan adanya keterlibatan intelijen Inggris dalam insiden tersebut.

The Grayzone dalam laporannya menyebutkan, pejabat intelijen Inggris menugaskan sebuah penelitian pada bulan April untuk memeriksa cara-cara meledakkan satu-satunya penghubung langsung antara jaringan transportasi Rusia dan semenanjung Krimea.

"Plot rahasia itu dibuat atas permintaan operasi intelijen senior Angkatan Darat Inggris Chris Donnelly," menurut Grayzone pada Selasa (10/10/2022), mengutip dokumen internal dan korespondensi yang diperoleh outlet jurnalisme investigasi dari sumber yang tidak dikenal.

Tujuannya adalah untuk menghancurkan jembatan untuk memotong rute pasokan utama Rusia, mengisolasi pasukan militer di Krimea, dan untuk sementara memblokir akses maritim ke Laut Azov.

Peta jalan serangan itu berjudul, 'Audacious: Support for Ukraina Maritime Raiding Operations', dan dibuat oleh veteran militer Inggris Hugh Ward, menurut dokumen yang diperoleh Grayzone. Donnelly, yang juga seorang penasihat veteran NATO, menyebut rencana itu sangat mengesankan.

Ward memberikan beberapa opsi untuk meledakkan jembatan senilai 4 miliar dolar itu, termasuk serangan rudal jelajah yang menargetkan pilar beton di setiap sisi lengkungan baja. Dia juga melakukan pemeriksaan dengan menggunakan penyelam atau drone bawah air untuk memasang ranjau limpet.

"Meskipun serangan minggu lalu di jembatan itu dilakukan dengan menggunakan bom truk, ada indikasi bahwa mata-mata Inggris telah berbagi temuan mereka dengan pemerintah Ukraina di tingkat tertinggi," kata Grayzone.

Outlet tersebut memperoleh email di mana Donnelly meneruskan rencana tersebut kepada Menteri Pertahanan Lithuania Audrius Butkevicius.

Dihubungi melalui telepon, Ward tidak menyangkal bahwa dia menyiapkan rencana serangan untuk Donnelly, kata Grayzone.

"Saya akan mengobrol dengan Chris dan mengkonfirmasi dengannya apa yang dia siapkan untuk saya rilis," kata Ward kepada outlet tersebut.

Setiap harinya, ribuan warga sipil melintasi Jembatan Krimea. Penelitian di Inggris ini terlalu gegabah, karena tidak memikirkan untuk menghindari korban non-militer.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani