Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berduka Tragedi Kanjuruhan, Aremania Batam Nyalakan 1.000 Lilin di Engku Putri
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 03-10-2022 | 17:56 WIB
aremania-batam1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Acara penyalaan lilin di Dataran Engku Putri Batam sebagai bentuk belasungkawa terhadap korban tragedi Kanjuruhan. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebagai bentuk belasungkawa terhadap tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu, pendukung club sepakbola Arema Malang atau Aremania dan suporter sepakbola Batam melakukan penyalaan 1.000 lilin di dataran Engku Putri, Batam Center, Minggu (2/10/2022) malam.

Pembina Paguyuban Keluarga Besar Arema Batam, Bambang Yulianto, mengatakan, selaku perwakilan Keluarga Besar Arema Batam, berterima kasih kepada seluruh suporter sepakbola Batam yang saling mendukung.

Terutama bagi pendukung Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan suporter klub sepakbola Indonesia lainnya. Acara yang berlangsung sejak pukul 20.00 WIB ini juga diisi dengan penyampaian duka dan keprihatinan dari masing-masing suporter.

"Ada Bonek, Viking, dan lain-lain. Kita sepakat ini adalah persaudaraan yang abadi sehingga menjadi titik kunci persepakbolaan kita ke depan," kata Bambang Yulianto, Senin (3/10/2022).

Di samping itu, Aremania Batam juga mendesak pihak Kepolisian RI bertanggung jawab dalam tragedi di Stadion Kajuruhan Malang. Kemudian, pihaknya juga menuntut agar Kapolda Jatim saat ini dapat turut bertanggung jawab, dan bersedia mundur dari jabatannya.

"Kepolisian harus bertanggung jawab, bila perlu kapoldanya harus dicopot," tegas Bambang Yulianto.

Bambang menyebutkan, pihaknya juga mengapresiasi pemerintah yang telah membentuk tim khusus yang berperan untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut. Hal itu, menurutnya, sangat diperlukan, mengingat sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bersalah atas peristiwa yang menewaskan 127 orang.

"Pemerintah perlu melakukan investigasi bersama sehingga kita tahu siapa yang melanggar SOP," sebutnya.

Bambang menjelaskan, bahwa peristiwa naas itu berawal dari kesalahpahaman antara panitia dan petugas keamanan dengan dua orang Aremania. Awal tragedi ini, dikatakannya, diawali dengan tindakan dari dua pendukung Arema, yang ingin menyemangati pelatih dan pemain yang kalah pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya.

"Dua pendukung Arema yang turun ke lapangan kemarin hanya ingin menyemangati pelatih dan pemain. Namun disangka akan melakukan tindakan anarkis," kata Bambang Yulianto.

Editor: Yudha