Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perkuat Pengawasan Selat Malaka

Bea Cukai Indonesia Bersama Kastam Diraja Malaysia Gelar Operasi Patkor Kastima Ke-26
Oleh : Paskalis Rianghepat
Jumat | 30-09-2022 | 17:40 WIB
patkor-kastima7.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Bea Cukai Indonesia dan Kastam Diraja Malaysia saat menggelar Operasi Patkor Kastima Ke-26 di Wilayah Perbatasan Indonesia - Malaysia, Kamis (28/9/2022). (Istimewa).

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah menggelar Rendezvous at Sea bersama Singapore Police Coast Guard di perbatasan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali melakukan operasi Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) ke-26 di tahun 2022 bersama dengan Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM).

"Kegiatan operasi Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) ke-26 ini digelar di perairan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Tepatanya diantara perairan Pulau Kukup, Malaysia dan Perairan Pulau Karimun Anak, Indonesia," kata Rizki Baidillah, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam melalui keterangan tertulis, Kamis (29/9/2022).

Menurut Rizki, Operasi Patkor Kastima yang telah dilaksanakan hingga ke-26 ini bertujuan untuk mencegah tindak pidana penyelundupan ekspor impor barang, khususnya peredaran gelap narkotika, pakaian bekas, rokok atau tembakau, minuman mengandung etil alkohol, CITES, minyak kapal industri, senjata api, barang subsidi makanan & ruji serta barang-barang lain yang tidak berkastam.

Saat menggelar Rendezvous at Sea, kata dia, DJBC dan JKDM membahas persiapan operasi Patkor Kastima terkait daerah operasi, penempatan kapal patroli yang terlibat dalam operasi, hingga akses komunikasi serta pelaporan informasi terkait operasi.

"Akses komunikasi dan pelaporan informasi menjadi kunci penting dalam kesuksesan operasi Patkor Kastima," katanya.

Dalam Rendezvous at Sea DJBC bersama JKDM ini, delegasi DJBC dipimpin langsung Kepala Subdirektorat Patroli Laut Direktorat Penindakan dan Penyidikan, Adhang Noegroho Adhi, Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Khusus Kepulauan Riau, I Wayan Sapta Darma, Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Batam, Sisprian Subiaksono dan Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Batam, Waloyo serta Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun, Kholis Kamaludin dan pejabat-pejabat lain di lingkup DJBC.

Sementara delegasi dari pihak JKDM, dipimpin oleh Tn Wan Apandi Bin Wan Hassan, Tn Mohd Jasmi Bin MD Piah, Tn Abdul Rasyiddi Bin Abd. Rahman dan pejabat-pejabat lain di lingkup JKDM.

"Sebelumnya kita telah melakukan kerja sama dalam melakukan operasi patroli perbatasan terkoordinasi bersama Singapore Police Coast Guard. Kali ini kita melakukan kerja sama operasi melindungi perbatasan negeri dengan Kastam Diraja Malaysia dalam skema operasi Patkor Kastima. Pelaksanaan operasi kali ini juga merupakan hasil dari evaluasi pelaksanaan Patkor Kastima ke-25 di tahun 2019, yang kemudian terhenti selama 2 tahun akibat pandemi COVID-19," tambahnya.

Operasi Patkor Kastima ke-26 ini, lanjutnya, diharapkan dapat menghasilkan efek yang lebih baik dari patroli sebelumnya, dan juga meningkatkan kerja sama instansi kepabeanan kedua negara.

Senada dengan hal itu, Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Khusus Kepulauan Riau, I Wayan Sapta Darma menyampaikan bahwa operasi-operasi gabungan untuk mengawal perbatasan dari penyelundupan barang-barang ilegal memang perlu dilakukan.

"Dalam menjaga perbatasan negeri, khususnya di area-area sibuk seperti selat Malaka yang menjadi salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia dan potensi pelanggaran yang kerap terjadi, kita butuh usaha lebih dalam mencegah kemungkinan terjadinya tindakan penyelundupan di wilayah tersebut," ujar Wayan.

Operasi Patkor Kastima, katanya, merupakan salah satu langkah taktis, sehingga sinergitas dan kolaborasi antara Bea Cukai Indonesia dengan Kastam Diraja Malaysia, akan menjadi langkah efektif untuk memberantas penyelundupan ilegal.

Ia mengatakan Operasi Patkor Kastima ke-26 adalah momentum besar bagi DJBC dan JKDM untuk terus menggempur dan memberikan efek jera bagi para penyelundup yang dengan berbagai modus terus berusaha melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai di wilayah kedua negara.

"Dengan operasi Patkor Kastima yang terus berkelanjutan dan pertukaran data serta informasi antara DJBC dan JKDM tentu akan menekan berbagai potensi penyelundupan sehingga merugikan negara," pungkasnya.

Editor: Yudha