Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Tak Sanggup Bongkar Kasus Perampokan di Batam
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Selasa | 31-07-2012 | 19:10 WIB
taba-iskandar.gif Honda-Batam
Taba Iskandar.

BATAM, batamtoday - Sudah delapan kali kasus perampokan menghantui masyarakat Batam pada semester awal 2012. Namun, dari jumlah tersebut, polisi hanya bisa mengungkap satu kasus saja yaitu perampokan di Inul Vizta yang dilakukan mantan manajernya sendiri. Sedangkan sebanyak tujuh kasus perampokan lainnya seolah jalan di tempat hingga saat ini.


Akibat lemahnya penanganan dari aparat kepolisian, masyarakat Batam akhirnya menilai perampok pada semester awal 2012, unggul telak 7 berbanding kinerja polisi yang hanya bisa mengungkap satu kasus perampokan saja.

Kasus perampokan di awal 2012 diawali kasus di wihara Nongsa yang penjaganya dihajar dan disekap. Kemudian berlanjut ke pembobolan brankas sebanyak lima kali dengan modus, aksi, dan waktu yang sama dilakukan malam hari.

Yang lebih memprihatinkan, dari lima kali pembobolan brankas, polisi hanya mendapatkan satu kotak brankas kosong yang dibuang pelaku di kawasan hutan Mata Kucing bulan lalu. Itupun diketahui setelah mendapat informasi dari warga setempat.

Terakhir kasus perampokan menimpa mandor kontraktor Mantigo resort, Sukarman, pulang mencairkan cek dari Bank di Batam Kota, dihajar perampok hingga  terkapar tak berdaya di rawat di RS Awal Bros.

Sementara dari kepolisian kepada batamtoday menyangkal kalau kasus perampokan yang belum terungkap itu karena tak ditangani secara serius.

"Kami tetap fokus mencari pelakunya dengan cara penyidikan, tapi kan butuh waktu juga, bukan instan, kami bukannya tak bekerja" ujar salah satu penyidik Satreskrim Polresta kepada batamtoday.

Sementara menurut tokoh masyarakat Batam sekaligus mantan ketua DPRD Batam, Taba Iskandar, beberapa waktu lalu melihat maraknya perampokan yang semakin nekat dan berani menggarong instansi pemerintah maupun swasta, kalau tak segera diungkap bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat Batam terhadap kinerja kepolisian.

"Saya yakin adanya perampokan yang bertubi-tubi di Batam ini, dan belum terungkap, bisa memancing pelaku lainnya untuk melakukan hal yang sama. Kalau tetap tak terungkap juga akan berimbas pada ketakutan terhadap pelaku usaha kecil-kecilan macam pemilik toko," ujar Taba.

Kalau sampai dari ketujuh kasus perampokan tak terungkap juga, tak mustahil Batam akan mendapat cap daerah tak aman lagi.

"Itu adalah tugas dan tantangan bagi kepolisian dalam hal pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat Batam dalam hal Kamtibmas. Harus dievaluasi ulang kinerjanya," terang Taba.

Masih kata Taba, apalagi saat ini polisi akan mendapatkan tambahan remunerasi untuk peningkatan kinerjanya. "Harus bisa dituntaskan kalau tak ingin Batam jadi kota mencekam," tegas Taba.