Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Blue Bird Tunggu Surat Resmi Pencabutan Izin Operasional Armadanya di Batam
Oleh : Surya
Selasa | 31-07-2012 | 18:56 WIB

JAKARTA, batamtoday - Pihak Blue Bird masih menunggu surat resmi dari Dishub Kota Batam dan Walikota Batam mengenai pencabutan izin operasional Taksi Blue Bird di Batam, baru setelah itu akan mengambil sikap dan langkah-langkah untuk menyikapinya.


"Kalau mencabut harus ada suratnya, kita lihat dulu nanti suratnya. Kita baru dapat informasi dari media, jadi belum bisa menentukan sikap apa-apa," kata Teguh Wijayanto, Head of Public Relation Blue Bird Grup kepada batamtoday di Jakarta, Selasa (31/7/2012).

Karena itu, katanya, Blue Bird tetap mengedepankan prasangka baik dan tidak bersikap gegabah menyikapi pencabutan izin operasional armada taksinya di Batam karena tekanan dari pendemo.

 "Belum ada langkah apapun, kita tetap berpasrangka baik dengan keputusan tersebut. Apa yang dilakukan kepala dinas perhubungan dalam rangka menerima aspirasi mereka (pengemudi taksi, red) ," katanya.

Menurut Teguh, meski Blue Bird telah mengantongi ijin operasional di Batam, namun operasionalnya tidak dilakukan pada Rabu, 1 Agustus 2012. Operasionalnya masih menunggu situasi dan kondisi di lapangan, selain persiapan Blue Bird untuk mempersiapkan armadanya.

"Sebenarnya kita sudah 90 persen siap, tapi 10 persen lagi kita tidak mengecewakan pelanggan. Pelayanan tetap kita utamakan, operasionalnya belum dilakukan dalam waktu dekat. Kita masih lihat situasi dan kondisi," katanya.

Kehadiran Taksi Blue Bird di Batam, lanjutnya, bukan keinginan semata dari Blue Bird untuk melebarkan sayap bisnisnya dalam bidang angkutan dan jasa, melainkan atas permintaan pelanggan setia Blue Bird yang ke Batam.

"Kehadiran Blue Bird di Batam bukan keinginan Blue Bird tapi aspirasi dari pelanggan yang menginginkan kenyamanan. Blue Bird itu kecil, bila dibandingkan dengan taksi yang sudah ada di Batam, tidak mungkin Blue Bird merebut lahan mereka," katanya.

Blue Bird, kata Teguh, mengajak para pengemudi taksi yang menolak kehadiran Blue Bird di Batam untuk sama-sama mengembangkan industri jasa taksi yang sehat, supaya Batam sebagai Kota Metropolitan akan lebih maju lagi dan didatangi pelaku usaha.

"Marilah kita sama-sama membangun industri jasa taksi, supaya Batam lebih maju lagi dalam bidang ekonomi," katanya.

Untuk operasional taksi di Batam, menurut Teguh, Blue Bird telah menyiapkan 50 armada yang sudah ada di Batam, sementara pengemudinya yang telah disiapkan sebanyak 75-80 pengemudi dari Medan. Kedepan Blue Bird akan merekrut pengemudi lokal dan menambah jumlah armada jika permintaan pasar cukup menggembirakan.

"Kita sedang siapkan infrastrukturnya, sementara masih 50 armada dan nanti akan lihat kebutuhannya. Sebanyak 75-80 pengemudi akan kita datangkan dari Medan, tetapi kedepan akan direkrut dari lokal tidak perlu didatangkan dari luar Batam. Pengemudi-pengemudi tersebut saat ini sedang kita beri pendidikan, dan bila waktunya diterjunkan sudah siap," kata Head of Public Relation Blue Bird Grup ini.