Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

4 Alasan Penting Antibiotik Harus Dihabiskan
Oleh : Redaksi/Inilah.com
Sabtu | 28-07-2012 | 11:18 WIB

BATAM, batamtoday - Bagi pasien yang menerima resep dari dokter untuk mengkonsumsi obat jenis antibiotik hendaknya harus diminum sampai habis. Mengapa?


Antibiotik adalah jenis obat-obatan yang digunakan melawan infeksi bakteri di dalam tubuh. Antibiotik harus digunakan secara tepat, karena dapat sangat merugikan dalam jangka panjang apabila tidak digunakan secara tepat.

Salah satunya adalah mengkonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter hingga habis.

Antibiotik bekerja dengan cara menyerang metabolisme dan atau siklus perkembangbiakkan bakteri di dalam tubuh. Bakteri di dalam tubuh tidak bisa benar-benar dimusnahkan.

Antibiotik hanya mengurangi jumlah bakteri di dalam tubuh sehingga infeksinya dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh pasien.

Pakar kesehatan anak di St John's Regional Health Center Springfield, Dr Robert W Steele MD menjelaskan banyak pihak beranggapan bahwa setiap bakteri yang berada di dalam tubuh kita adalah termasuk bakteri yang sederhana dan dengan begitu cepat sirna jika telah mengkonsumsi obat.

Padahal, menurut Steele, walaupun badan telah terasa sehat, Anda harus tetap menghabiskan antibiotik yang telah diresepkan agar bakteri sepenuhnya hilang dari tubuh kita.

Dilansir ivillage, berikut beberapa akibat jika antibiotik tak dihabiskan pasien.

Bakteri masih tersisa

Jika Anda tidak mengkonsumsi antibiotik secara benar, semua bakteri yang menyebabkan infeksi mungkin tidak terbunuh. Akibatnya kemudian, infeksi bisa datang kembali di tempat yang sama atau bahkan muncul di tempat lain.

Terjadinya resistensi bakteri

Tidak mengkonsumsi antibiotik hingga tuntas menjadi cara yang paling efisien menyebabkan bakteri menjadi resisten yakni dengan menghambat pertumbuhannya. Hal ini dapat dilakukan dengan membunuh bakteri dengan cepat.

Ketika bakteri berkembang biak, mereka secara acak mengubah DNA mereka sehingga membuat mereka resisten terhadap antibiotik. Jadi, ketika mereka berkembang biak, seseorang yang memiliki sejumlah bakteri mungkin tidak lagi merespons terhadap antibiotik.

Membuat bakteri menjadi 'tangguh'

Beberapa bakteri dapat membuat sistem kekebalan tubuh melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Sebuah contoh klasik dari hal ini adalah ketika radang tenggorokan menyebabkan demam rematik.

Penyebab penyakit ini tidak sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan bahwa ada bagian dari tubuh yang memiliki komponen yang secara kimiawi mirip dengan kuman yang menyebabkan radang tenggorokan, Grup A Streptococcus bakteri.

Jadi, ketika sistem kekebalan mulai melawan bakteri ini, itu membingungkan tubuh (khususnya bagian-bagian tertentu dari otak, sendi, ginjal, dan jantung) dengan bakteri yang menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tubuh.

Butuh beberapa saat untuk proses ini terjadi, sehingga adalah umum untuk gejala demam rematik akut muncul pada hari-hari setelah infeksi tenggorokan. Namun, hampir tidak pernah terjadi ketika radang tenggorokan awal benar-benar diobati dengan antibiotik.

Bakteri berpindah tempat

Dalam upaya mengenyahkan infeksi, kita harus memastikan semua bakteri penyebab infeksi telah mati. Jika Anda tidak meminum antibiotik sesuai dengan dosis, bakteri bisa berpindah di tempat lain yang justru bisa lebih mematikan.