Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komite SMA Negeri 5 Bantah Lakukan Pungli PPDB
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 20-07-2012 | 13:12 WIB
sekolah_mahal.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Komite Sekolah di SMA Negeri 5 Sagulung membantah telah melakukan pungli pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2012/2013. 


Seperti yang diisukan beberapa pihak yang menamakan dirinya wali murid, sebagian besar siswa di luar penerimaan sistim online harus membayar uang pelicin sebesar Rp2 juta sampai Rp5 juta per siswa. Namun pada kenyataannya pungutan itu tak pernah diterima oleh pihak komite dari para wali murid baru.

Ditemui di SMAN 5, tiga pengurus komite sekolah memberikan penjelasan mengenai PPDB yang mereka lakukan di sekolah tersebut. Ketiga pengurus komite sekolah tersebut yakni Umarzuki selaku ketua komite, Herman dan Elyas sebagai anggota.

Dijelaskan Umarzuki, PPDB di SMAN 5 Sagulung melalui sistem online sebanyak 145 orang untuk lima lokal yang tersedia. Sementara, dua lokal yang diperuntukkan untuk jatah 20 persen penerimaan secara manual sekitar 36 orang. Namun, pada kenyataanya jumlah pendaftar sudah melebihi ketentuan.

"Kami tak ada terima uang saat PPDB, seperti yang dituduhkan beberapa calon wali murid yang anaknya belum diterima di SMAN 5," katanya, Jumat (20/7/2012).

Saat ini, kata Umarzuki, siswa yang sudah masuk sekolah berjumlah 446 siswa. Padahal, lokal yang tersedia hanya tujuh lokal saja dan jumlah itu sudah melebihi kapasitas. Dari jumlah PPDB online dengan jumlah siswa baru yang sudah masuk mempunyai selisih 301 orang yang diterima sistim manual.

"Selisih 301 siswa tersebut, 40 orang diantaranya anak hinterland, 4 orang anak pra sejahtera, 2 orang anak yang tak mampu dan 2 orang dari ruang lingkup satu RW dengan sekolah," jelasnya.

Ditambahkannya, dilihat dari sejarah berdirinya SMAN 5 Sagulung, komite sekolah berupaya mengakomodir anak-anak di daerah tersebut. Sejauh ini, yang dapat mereka akomodir sekitar 106 orang. Jumlah tersebut merupakan anak-anak di wilayah se-Kecamatan Sagulung.

"106 orang itu pak sudah satu kecamatan yang dapat kami akomodir. Memang, sebagian masih tak bisa karena jumlah yang sudah membludak," paparnya dan diamini beberapa orang komite sekolah yang hadir di SMAN 5 Sagulung.

Data yang dapat dihimpun batamtoday, total siswa baru 446 orang, minus anak hinterland 40, prasejahtera 6 orang, tak mampu 2 orang, 2 orang ruang lingkup satu RW dan 106 orang yang diterima dilihat dari historis sekolah menyisakan 290 orang. Sisa tersebut sudah di luar pengetahuan pihak komite yang langsung mendaftar melalui panitia maupun langsung kepada kepala sekolah.

"Kami selaku komite di SMAN 5, yang bisa kami pertanggungjawabkan yaitu penerimaan sistim online dan anak ruang lingkup termasuk kuota 20% berjumlah 301 orang. Sementara sisanya langsung kepada panitia dan kepala sekolah," terang Herman, anggota komite.

Sementara, pihak sekolah ketua panitia PPDB, Sardayenti dan Kepala Sekolah SMAN 5 Sagulung, Karyati belum bisa dikonfirmasi. Berbagai upaya yang dilakukan melalui telepon dan SMS tak ada respon dari yang bersangkutan.

Dan yang dapat disimpulkan saat ini, permasalahan yang terjadi di SMAN 5 Sagulung yakni jumlah pendaftar yang langsung ke pihak panitia maupun yang langsung kepada kepala sekolah sebanyak 209 siswa. Memang belum diketahui jumlah tersebut terindikasi percaloan ataupun adanya pungli seperti laporan beberapa wali murid ke Mapolresta Barelang, Kamis (19/7/2012) siang.