Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hizbut Tahrir Batam Pawai Sambut Ramadhan
Oleh : Ocep
Kamis | 19-07-2012 | 19:34 WIB

BATAM, batamtoday - Sekitar dua ratus anggota keluarga besar DPD II Hizbut Tahrir Batam menggelar pawai menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah, Kamis (19/7/2012) sore.


Pawai diawali dari kawasan Regata Batam Center hingga Masjid Raya Batam dengan melibatkan pria dewasa, ibu-bu rumah tangga dan anak-anak.

Mereka berpawai di sisi kiri jalan sambil mengibarkan bendera Hizbut Tahrir, membentangkan poster dan spanduk serta membagikan selebaran kepada para pengguna jalan yang berisi ungkapan rasa syukur atas datangnya momentum bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah.

Ustad Raihan, Ketua DPD II Hizbut Tahrir Kota Batam mengungkapkan, pawai ini digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah.

Dalam pawai tersebut, Ustad Raihan menyerukan kepada seluruh umat Islam Indonesia agar melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, dengan penuh khusyu'dan ikhlas serta dengan penghayatan sehingga seluruh hikmah ditangkap dengan baik.

Suasana bulan Ramadhan yang juga disebut Syarul Jihad (bulan jihad), kata dia, hendaknya mampu menambah kekokohan iman, semangat untuk berpegang teguh kepada Islam, serta lebih giat lagi melakuka Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dan berjuang demi terwujudnya kehidupan Islam melalui tegaknya kembali syariah dan khilafah di muka bumi.

"Kepada pemerintah juga diharapkan untuk sungguh-sungguh menjaga situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi dan budaya agar tetap kondusif sehingga umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik," ujarnya.

Tempat-tempat maksiat, termasuk tempat-tempat hiburan yang tiap menjelang bulan Ramadhan mengundang kontroversi, lanjutnya, memang semestinya ditutup.

Demikian juga perbuatan maksiat seperti korupsi, perzinahan, kezaliman dan sebagainya, semestinya juga dihentikan.

Bukan hanya selama bulan Ramadhan, kata Raihan, mestinya juga di luar bulan Ramadhan, karena semua perbuatan dan tempat maksiat itu tidak selayaknya ada di negara yang mayoritas berpenduduk Muslim ini.

"Bila penduduk negeri ini benar-benar beriman dan bertaqwa, melaksanakan seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan Allah SWT, keberkahan akan senantiasa melimpah pada negeri ini," bilang Ustad Raihan.