Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rapat Mediasi Demo Formasi Berlangsung Panas
Oleh : Ocep/Dodo
Kamis | 19-07-2012 | 13:17 WIB

BATAM, batamtoday - Rapat mediasi yang digelar Komisi III terhadap warga Sei Beduk yang tergabung dalam Formasi sempat berlangsung panas akibat lambannya DPRD menyikapi aspirasi warga.


Sejumlah Anggota Komisi III DPRD Batam, yakni Edward Brando, Windarti Wahyuningsih dan Muhammad Musofa menggelar rapat guna memediasi tuntutan puluhan warga Sei Beduk yang berunjuk rasa ke Gedung DPRD, Kamis (19/7/2012).

Rapat tersebut dihadiri para wakil pendemo dan dihadiri juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Batam Muhammad Yunus.

Dalam rapat, Musofa antara lain menyampaikan bahwa DPRD Batam sebenarnya sudah mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP/ hearing) dengan warga Sei Beduk pada hari Rabu (18/7/2012), pukul 10.00 WIB.

"Sampai kemarin jam 4 sore surat izin hearing belum ditandatangani pak Wakil Ketua II (Zaenal Abidin-red), jadi ditunda. Padahal Dinas PU sudah menyatakan siap membantu," jelas M Musofa.

Namun Heri Marhat, Koordinator Forum Masyarakat Sei Beduk (Formasi) terkesan tidak puas dengan penjelasan itu. Pasalnya, kata dia, Formasi sudah menyampaikan surat permohonan hearing lebih dari seminggu lalu.

Wakil warga yang lain menambahkan dengan suara tinggi bahwa mereka sudah empat tahun berturut-turut mengajukan pengaspalan jalan Lintas Mangsang di forum Musrenbang Kota Batam, namun sampai sekarang belum direalisasikan.

Suasana mulai memanas setelah sejumlah wakil warga lain menyebutkan bahwa proyek pengaspalan jalan Lintas Mangsang dialihkan oleh oknum Anggota DPRD Batam bernama Muhammad Yunus, anggota Fraksi Demokrat yang duduk di Komisi III, untuk pengaspalan jalan di Perumahan Puri Agung, tempatnya tinggal.

Suasana terasa semakin panas setelah di tengah rapat, Muhammad Yunus memasuki ruangan rapat dan mengklarifikasi tudingan tersebut.

Namun upaya klarifikasi tersebut tidak pernah berjalan lancar karena selalu mendapat interupsi oleh wakil warga.

Melihat kondisi ini, Muhammd Musofa yang menjadi pimpinan rapat mengingatkan para wakil warga untuk berbicara secara bergantian melalui izinnya.

Tetapi bukannya menjadi reda, para wakil warga malah bereaksi keras kepada M Musofa. Ungkapan protes beberapa kali dilontarkan para wakil warga dengan suara tinggi dan seperti berteriak.

Bahkan Hubertus, salah seorang wakil warga, sampai beberapa kali memukul meja dengan keras mengungkapkan ketidak puasannya.

"Jangan ajari kami tertib kalau DPRD sendiri tidak tertib. Mana pimpinan komisi? Mengapa anda yang memimpin rapat ini? Mengapa sampai sekarang Lintas Mangsang belum diaspal? Mengapa jalan di Puri Agung yang tidak masuk Musrenbang tapi malah diaspal? Jadi siapa yang tidak tertib?" tanya Hubertus berkali-kali.

Sejumlah personil polisi yang bersiaga di dalam ruang rapat pun sempat menahan warga lain yang banyak berdiri di belakang kursi rapat untuk menjauh beberapa langkah ke belakang guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun suasana mereda setelah Edward Brando, salah satu anggota Komisi III DPRD Batam yang hadir dalam rapat, mengungkapkan pernyataannya.

Edward meminta ke para wakil warga untuk kembali fokus membahas tuntutan pengaspalan jalan lintas Mangsang, tidak melebar ke masalah lain.

"Inti masalahnya kan gimana jalan itu bisa dibangun. Saya harap kita fokus ke masalah itu saja," ujarnya.

Para wakil warga pun terlihat bisa menerima permintaan itu karena setelah Edward mengatakannya, suasana rapat kembali kondusif.

Kondusifitas rapat juga dapat dijaga berkat upaya Koordinator Formasi Heri Marhat yang beberapa kali meminta rekan-rekannya bersikap tenang.