Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Siap Bendung Penyebaran Virus Misterius Kamboja
Oleh : redaksi
Kamis | 12-07-2012 | 09:49 WIB
Tjandra_Toga_Aditama.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tjandra Toga Aditama, foto:Kemenkes

JAKARTA, batamtoday - Kementerian Kesehatan RI telah membuat surat edaran kepada seluruh kepala dinas kesehatan dan kepala kantor kesehatan pelabuhan di seluruh Indonesia untuk melakukan antisipasi sehubungan dengan penyakit misterius yang telah menewaskan 61 anak di Kamboja. 


Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Toga Aditama menjelaskan pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Kamboja sehubungan dengan penyakit tersebut.

"Pertama, agar semua pihak mengetahui penyakit ini. Yang kedua agar mewaspadai kalau ada sejumlah anak yang sakit terutama usia di bawah lima tahun dengan gejala atau keluhan yang serupa, kalau ada kematian, dalam surat edaran itu diberikan juga nomor telfon dimana mereka harus melaporkan kalau ada kejadian-kejadian yang tidak biasa yang ditemui pada masyarakat di daerah masing-masing. Kita pantau dari waktu ke waktu bagaimana penyakit itu dan bagaimana perkembangannya" katanya seperti diberitakan laman VOA, Kamis(12/7/2012).

Dijelaskan Tjandra, penyakit misterius yang menyerang anak-anak di Kamboja itu ditandai dengan gejala demam tinggi, yang diikuti dengan gangguan pernafasan parah yang berlangsung cepat. Kementerian Kesehatan akan terus  melakukan antisipasi terkait dengan penyakit tersebut. 

Data WHO, dari 62 anak berusia tiga bulan hingga 11 tahun yang dirawat karena penyakit misterius yang merebak sejak tiga bulan terakhir ini, hanya satu orang yang berhasil diselamatkan.

"Kondisi semakin mengkhawatirkan karena pihak WHO dan Kementerian Kesehatan Kamboja belum berhasil mendiagnosis penyakit misterius tersebut. Hal itu disebabkan keseluruhan data tentang penyakit itu belum terkumpul," katanya.

Berdasarkan informasi yang dari Kementerian Kesehatan Kamboja tidak semua sampel laboratorium ada karena sebagian korban meninggal sebelum sempat diperiksa. Dari kasus yang diperiksa, sebagian penderita positif terinveksi virus yang terkait dengan  penyakit tangan, kaki dan mulut atau yang lebih dikenal sebagai Enterovirus EV-71.