Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Teken MoU dengan RS Harapan Kita

Februari 2022, RSUD Raja Ahmad Thabib Buka Layanan Pasang Ring Jantung
Oleh : Redaksi
Jumat | 10-12-2021 | 18:02 WIB
RSHK-RSUDRAT-MOU.jpg Honda-Batam
Penandatanganan MoU antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan RSUD RAT Tanjungpinang, 30 November 2021. (Humas Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyampaikan, mulai Februari atau Maret tahun 2022, operasi pemasangan ring jantung sudah bisa dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib (RAT), Km 8 Atas, Tanjungpinang.

Selain itu, mulai April 2022, RSUD RAT akan membuka pelayanan operasi penyakit dalam secara terbuka untuk 10 jenis penyakit dengan pelayanan operasi jantung yang diutamakan.

"Ini merupakan salah satu bentuk terobosan yang kita lakukan. Banyak sekali masyarakat yang mengeluh karena selama ini pasien penyakit jantung harus di rujuk ke Jakarta dan bahkan ada yang keluar negeri. Mereka keluar biaya akomodasi dan transportasi yang tidak sedikit, belum lagi biaya berobatnya. Dengan adanya pelayanan penyakit jantung di Rumah Sakit Ahmad Thabib ini semoga memudahkan masyarakat Kepri yang akan berobat," kata Ansar Ahmad, belum lama ini, demikian dikutip laman Humas Kepri.

Untuk peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD RAT, terutama untuk penyakit jantung, 30 November 2021 telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Layanan Umum Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (BLU-RSJPDHK) dengan Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Thabib (RSUD RAT) Provinsi Kepulauan Riau di Jakarta.

Kerja sama antara rumah sakit pusat rujukan nasional untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dengan rumah sakit milik Pemprov Kepri ini meliputi Jejaring Rujukan Pelayanan, Pengembangan Layanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Serta Penelitian di Bidang Jantung dan Pembuluh Darah.

Ansar Ahmad berharap dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini maka pelayanan kesehatan jantung terpadu di Kepri dapat terwujud. Apalagi RSUD RAT saat ini merupakan Rumah Sakit Tipe B di regional 3 dan merupakan Rumah Sakit Rujukan bagi masyarakat Kepri.

Dilanjutkan oleh mantan anggota DPR RI ini bahwa pertimbangan geografis dan keterbatasan akses fasilitas layanan jantung di Batam yang masih melalui jalur laut menjadi salah satu pertimbangan dibutuhkan pelayanan jantung terpadu di RSUD Raja Ahmad Tabib.

"Kita ini daerah kelautan, akses kita kemana-mana harus menggunakan transportasi laut. Sementara kondisi laut sangat bergantung dengan cuaca. Maka dari itu, kita pandang ini menjadi masalah dan perlu kita cari solusinya Bersama-sama. Dan alhamdulillah MoU, mulai 2022 kita sudah melayani operasi terbuka untuk 10 jenis penyakit dalam, termasuk operasi dan pasang ring jantung," kata mantan Bupati Bintan ini.

Berdasarkan data, lanjut Ansar, jumlah kasus penyakit jantung koroner cukup tinggi di Kepri, yakni 50-60 persen kunjungan rawat jalan dan 60-70 persennya kunjungan rawat inap. Sehingga dengan tersedianya pelayanan jantung terpadu ini nantinya dapat mempermudah masyarakat Kepulauan Riau menjangkau pelayanan ini.

Namun, lanjut Ansar, dalam proses menuju harapan ini, masih banyak poin-poin yang harus dibenahi dan dipenuhi. Terutama dalam hal ketersediaan tenaga dokter spesialis dan tenaga pendukung, sarana dan prasarana serta akses menuju fasilitas tersebut.

"Kita akan mendukung penuh proses kerjasama ini. Dan saya sangat berterima kasih karena dengan adanya kerjasama dalam pelayanan jantung ini diharapkan dapat membantu terwujudnya pelayanan jantung terpadu yang prima di Kepri," ungkapnya.

Penandatanganan perjanjian kerjasama ini juga masih dalam suasana perayaan HUT RS Harapan Kita yang ke-36 pada tanggal 9 November lalu. Hadir dalam kesempatan ini Dewan Direksi dari kedua rumah sakit. Sedangkan kerjasama yang akan dilakukan nantinya meliputi rujukan dalam bidang pelayanan kesehatan jantung dan pembuluh darah, pengembangan SDM RSUD RAT meliputi pendidikan atau pelatihan dalam bidang jantung dan pembuluh darah, pengembangan layanan diagnostik invasif dan intervensi non bedah dalam bidang jantung dan pembuluh darah, pengembangan pelayanan bedah jantung dan pembuluh darah serta penelitian dalam bidang jantung dan pembuluh darah.

Editor: Gokli