Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musim Utara Membawa Berkah

Warga Tanjungtalok Mengais Rezeki dari Tumpahan Kapal Karam
Oleh : Harjo/Dodo
Jum'at | 06-07-2012 | 15:12 WIB
warga-Tanjungtalok-memperli.gif Honda-Batam
Warga Tanjungtalok menunjukkan mie instan tumpahan kapal karam yang mereka ambil dari perairan Pulau Penyengat.

TANJUNGUBAN, batamtoday – Bagi sebagian pengusaha kapal mungkin musim utara harus ekstra keras untuk mengarungi gelombang laut. Tapi bagi warga Kampung Tanjungtalok, Desa Teluksasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam Bintan, selalu membawa berkah. Dimana, pada musim utara, kerap kali kapal barang karam dan barang muatanya selalu dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.


“Kita selaku warga tentunya, merasa ada manfaat dan selalu ingat kalau musim utara, selalu ada kapal yang karam dan hal itu justru membawa berkah bagi warga,” ujar Bahir, salah seorang warga Tanjungtalok kepada batamtoday, Jum’at (6/7/2012).

Menurutnya, karamnya kapal bisa terbilang sudah sering di sekitar perairan Pulau Penyengat Tanjungpinang, sementara arusnya laut kalau musim utara mengarah ke Kampung Tanjungtalok. Dalam waktu dekat saja, kata Bahir, sudah dua kali kapal karam di sekitar perairan penyengat, dimana mauatannya mengapung ke laut. 

“Barang-barang yang mengapung itulah yang selalu dimanfaatkan oleh warga yang memiliki transportasi dan hal itu ada nilai ekonomisnya. Sebagian dimanfaatkan untuk rumah tangga dan juga dijual,” ungkapnya.

Dijelaskan, terdapat dua kapal yang karam sekitar dua minggu lalu dan bermuatan sejumlah sembako, minuman kaleng dan perabotan rumah tanggga. Sementara, yang baru terjadi, Rabu (4/7/2012) malam, kapal kayu dari Batam dengan tujuan ke Tanjungpinang bermuatan penuh mie instan dan sejumlah kebutuhan lainnya,  dimana lokasi kejadiannya tidak jauh dengan lokasi kejadian pertama di sekitar perairan Pulau Penyengat. 

“Mendapatkan informasi ada kapal karam, kita datang ke lokasi kejadian dan melihat sejumlah mie instan sudah mengapung di laut. Itulah yang kita ambil dan dimanfaatkan oleh warga Tanjungtalok yang sebagian besar merupakan nelayan,” terangnya.

Berdasarkan pantauan batamtoday di lapangan, warga Tanjungtalok memang sebagian besar mendapatkan berkah dari karamnya kapal yang membawa sembako tersebut. Dimana mereka bisa memanfaatkan sejumlah barang tersebut selain untuk kebutuhan keluarga, sebagian juga dijual kepada masyarakat lain yang sengaja datang.