Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengamat Nilai Skenario Prabowo-Puan Sulit Menang di Pilpres 2024
Oleh : Redaksi
Kamis | 04-11-2021 | 09:40 WIB
prabowo-puan1.jpg Honda-Batam
Prabowo-Puan Maharani. (Merdeka.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengamat menilai peluang duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024 masih terbuka lebar. Kendati demikian, pasangan ini dinilai sulit untuk meraih posisi puncak.

"Mungkin-mungkin saja skenario Prabowo-Puan itu terjadi, karena di politik serba mungkin," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, , Rabu (3/11/2021).

Sebelumnya, muncul barisan relawan yang mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Puan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

Jika skenario ini terwujud, kata dia, Prabowo akan menempati posisi capres dan Puan harus berpuas diri menjadi cawapres.

"Karena Puan elektabilitasnya masih di bawah, dan Prabowo juga rugi [jika jadi cawapres]. Pilpres 2019 yang lalu Capres, masa iya di Pilpres 2024 jadi Cawapres," ujarnya.

Meski demikian, ia menilai peluang bagi kedua pasangan tersebut untuk menang pada pilpres mendatang sangatlah sulit. Bahkan menurutnya, poros ini bisa jadi justru mengalami kekalahan.

Pasalnya, barisan pendukung Prabowo saat ini sudah banyak yang berpindah haluan lantaran merasa dikecewakan. Sementara dari sisi Puan, elektabilitasnya masih terlalu rendah untuk mendompleng perolehan suara.

"Masyarakat kecewa karena Prabowo merapat ke pemerintah. Pendukung-pendukungnya termasuk HRS (Habib Rizieq Shihab) banyak yang dipenjara, tapi Prabowo tak bisa apa-apa. Sedangkan Puan elektabilitasnya rendah," tuturnya.

Dengan potensi kemenangan yang tidak begitu kuat, Ujang menilai tidak akan ada partai politik yang menyokong keduanya selain dari PDIP dan Partai Gerindra semata.

"Partai lain itu akan bergabung jika potensi Prabowo-Puan menangnya tinggi. Jika berpotensi kalah, partai-partai lain akan bangun koalisi sendiri," pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha