Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

4 Penyebab Hilang Fokus dan Cara Mengatasi
Oleh : Redaksi
Senin | 18-10-2021 | 10:28 WIB
ilustrasi-hilang-fokus1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Setiap orang mungkin pernah melalui hari-hari dengan perasaan sedikit kosong dan tercerai-berai hingga sulit fokus. Kepala penuh kabut tidak menyenangkan, bahkan mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi pada hal-hal penting seperti pekerjaan, keluarga atau sekolah.

Melihat kondisi tersebut, psikolog kinerja Haley Perlus lantas berbagi alasan orang tidak fokus dan menawarkan tips untuk mengatasi.

Berikut penyebab orang kehilangan fokus dan cara mengatasinya.

1. Lelah
"Saat Anda merasa lelah, bukan hanya tubuh Anda yang lesu, otak Anda juga," kata Perlus, seperti dikutip Live Strong.

Dia menambahkan bahwa kurang tidur menjadi salah satu penyebab orang kelelahan sehingga tidak fokus.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur mengganggu kinerja, pembelajaran, dan memori, menurut Healthy Sleep.

Untuk mengatasi penyebab ini, Perlus menganjurkan agar tidur cukup minimal 7 jam per malam.

Dia juga menyarankan strategi sederhana agar mendapatkan tidur berkualitas:
- Hindari tidur siang yang lama di siang hari.
- Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
- Hindari makanan berat, alkohol atau stimulan seperti kafein menjelang waktu tidur.

Jika Anda masih lelah setelah tidur semalaman, pertimbangkan sesuatu yang memengaruhi kualitas tidur Anda, seperti berolahraga berlebihan, minum terlalu banyak alkohol atau kafein, atau merasa stres.

2. Stres
Stres dapat merusak fokus Anda. Menurut Perlus, ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan, otak (dan kadang-kadang tubuh) sangat sibuk berusaha melawan perasaan tidak nyaman sehingga sulit untuk berkonsentrasi pada hal lain.

Tanda-tanda stres lainnya termasuk:
- Ketegangan di leher, punggung, atau bahu Anda
- Berkurangnya gairah seks
- Amarah
- Sakit kepala

Untuk mengatasinya, lakukan meditasi secara rutin. Sebuah studi Maret 2018 di Mindfulness menemukan bahwa orang yang menyelesaikan hanya 10 sesi meditasi singkat (masing-masing sekitar 10 menit) melalui aplikasi smartphone melaporkan tingkat iritabilitas dan stres yang lebih rendah.

Perlus menambahkan, makan makanan padat nutrisi, tidur berkualitas dan olahraga teratur. Tubuh yang sehat dan cukup istirahat lebih siap untuk menangani stres.

Selain itu, coba buat jurnal harian.

"Dengan meletakkan pena di atas kertas, Anda mengeluarkan semua pikiran yang berputar-putar dari kepala Anda dan meletakkannya dengan cara yang lebih mudah dikelola," kata Perlus.

3. Lapar atau kekurangan nutrisi
Menjadi lapar juga dapat menghambat fokus Anda. "Jika gula darah seseorang turun karena [tidak makan], mereka bisa merasa pingsan, pusing atau pusing," kata Perlus.

Dia mengatakan bahwa kelaparan juga menyebabkan kekurangan energi, yang juga dapat merusak konsentrasi.

Untuk memperbaiki masalah ini, coba awali pagi Anda dengan sarapan sehat seperti oatmeal atau telur untuk meningkatkan metabolisme.

Penelitian menunjukkan bahwa makanan sarapan yang ditumpuk dengan biji-bijian, susu, dan buah-buahan berserat tinggi dapat membantu meningkatkan memori dan perhatian jangka pendek, menurut Departemen Kesehatan South Dakota.

Dan pilih makanan yang mendukung fungsi otak. Misalnya, targetkan dua porsi ikan berlemak setiap minggu.

Ini bisa juga dengan makan satu ons kacang, biji-bijian, atau cokelat hitam sehari memasok sumber antioksidan yang luar biasa seperti vitamin E, yang telah dikaitkan dengan penurunan kognitif yang lebih sedikit seiring bertambahnya usia.

4. Terlalu banyak hal yang dikerjakan sekaligus
Perlus mengatakan, meskipun Anda mungkin bangga menjadi master multitasker, praktik multitasking sebenarnya mengurangi efisiensi dan kinerja Anda.

"Ketika Anda mencoba melakukan dua hal sekaligus, otak Anda tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kedua tugas secara bersamaan," jelasnya.

"Jarang semua tugas atau kewajiban Anda memiliki kepentingan yang sama atau semuanya harus diselesaikan dalam beberapa jam ke depan," kata Perlus.

Jadi buatlah daftar prioritas dan fokuslah pada tanggung jawab yang paling mendesak terlebih dahulu.

Sumber: CN Indoensia
Editor: Yudha