Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dalam 7 Minggu, 90 Ribu Tempat Tidur Pasien Covid di RS Terisi
Oleh : Redaksi
Selasa | 13-07-2021 | 11:32 WIB
menkes-budi-gunadi11.jpg Honda-Batam
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kronologi meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) Indonesia. Dalam tujuh minggu, tempat tidur RS di Indonesia meningkat menjadi 90 ribu untuk merawat pasien Corona.

Mulanya Menkes Budi menjelaskan bahwa ada 400 ribu tempat tidur di seluruh RS di Indonesia. 30 persen dialokasikan untuk pasien Corona.

"Total tempat tidur yang ada di seluruh Indonesia ada sekitar 400 ribu saya sudah keluarkan instruksi di awal tahun bahwa 30 persen dialokasikan untuk tempat tidur isolasi pasien COVID. Kalau 30 persen dari 400 ribu ada sekitar 120 ribu tempat tidur," kata Budi dalam rapat Komisi IX DPR RI yang disiarkan akun YouTube DPR RI, Selasa (13/7/2021).

Sebelum Lebaran, tempat tidur yang terisi pasien Corona hanya 23 ribu. Namun, dalam waktu 7 minggu, keterisian tempat tidur meningkat menjadi 90 ribu untuk pasien Corona.

"Dari kondisi 120 ribu dari Lebaran yang diisi cuma 23 ribu jadi kita punya room cukup banyak. Tetapi dalam enam sampai tujuh minggu terakhir angka 23 ribu sudah naik ke 90 ribu. Jadi kita sudah ada 90 ribu tempat tidur terpakai untuk merawat rekan-rekan kita yang terpapar," ujarnya.

Keterisian tempat tidur di rumah sakit pun terus ditingkat untuk pasien Corona. Jika melampaui 120 ribu, Menkes Budi menilai sulit untuk dicapai.

"Nah secara gradual meningkatkan terus tempat tidur isolasi yang waktu sebelum Lebaran ada 75 ribu sekarang dinaikan ke 107 ribu. Kita masih punya room untuk bisa naik ke 120 ribu. Tetapi di atas 120 ribu posisi kita akan sulit. Itu sudah 30 persen dari kapasitas RS di seluruh Indonesia," ucapnya.

Menkes Budi mengingatkan agar seluruh pihak tetap di rumah agar tidak berdampak keterisian tempat tidur di rumah sakit. Sebab, rumah sakit adalah titik akhir dalam penanganan Corona.

"Saya tekankan sekali lagi apapun yang kita lakukan di rumah sakit tidak cukup kalau tidak bereskan ke sisi hulu. Kita tidak disiplin jaga jarak pakai masker jangan kemana-mana tetapi stay at home itu penting sekali kalau tidak kasihan teman-teman di RS, kasihan dokter, kasihan para nakes yang nanti akan menerima gelombang pasien yang akan masuk. Kita bereskan sisi hulunya, kita bereskan sisi sebabnya, kita bereskan agar jangan sampai orang-orang bergerak terlampau banyak, tinggal di rumah," imbuhnya.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha