Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasien Covid-19 di Bintan Alami Insomnia, dr Gama: Masih Perlu Uji Klinis
Oleh : Harjo
Jum\'at | 04-06-2021 | 19:36 WIB
test-antigen-ilus.jpg Honda-Batam
Ilustrasi test antigen. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, menyatakan tim medis perlu melakukan uji klinis terhadap pasien Covid-19 yang mengalami kesulitan tidur (insomnia).

Kepala Dinkes Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengatakan, sejumlah pasien Covid-19 di daerah tersebut yang mengalami kesulitan tidur merupakan kasus baru, yang ditemukan baru-baru ini.

 

Namun pemerintah maupun tim medis belum dapat menyimpulkan kasus itu sebelum dilakukan penelitian oleh para ahli.

Dokter ahli syarat, contohnya harus memastikan apakah Covid-19 mengganggu syaraf pasien. Kemudian, psikiater juga dibutuhkan untuk memeriksa pasien, apakah ada permasalahan nonmedis, yang menyebabkan pasien sulit tidur.

"Kami belum dapat pastikan apakah ada hubungan antara Covid-19 dengan gangguan tidur pada pasien. Apakah ini masuk dalam kategori organik, ada hubungan antara Covid-19 dengan pasien, atau hanya tekanan yang menyebabkan pikiran yang berlebihan?" katanya, Kamis (3/6/2021) seperti dikutip laman Diskominfo Kepri.

Camat Bintan Utara, Firman Setyawan kesulitan tidur (insomnia) setelah terinfeksi Covid-19. "Saya mulai mengalami insomnia setelah lima hari terinfeksi COVID-19. Kemudian setelah sembuh pun saya masih sulit tidur," kata Firman.

Firman terinfeksi Covid-19 setelah dua kali disuntik vaksin. Ia mengalami gejala berupa batuk dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan nyeri pada bagian dadanya. Batuk disertai nyeri pada bagian dada tersebut terjadi selama dua hari. Setelah lima hari terinfeksi Covid-19, jadwal tidurnya mulai berubah.

Firman baru bisa tidur pada pukul 05.00 WIB, setiap hari. Padahal matanya mengantuk sejak malam hari.

"Saat saya terinfeksi Covid-19, mungkin banyak pikiran karena ada tugas-tugas yang belum dilaksanakan, seperti pelaksanaan MTQ. Tetapi kemudian saya tidak ada beban pikiran apa-apa, tetapi masih juga sulit tidur," ucapnya.

Editor: Saibansah Dardani