Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saingi Rentenir, Asosiasi UMKM Dukung Holding Ultra Mikro
Oleh : Redaksi
Sabtu | 20-03-2021 | 12:20 WIB
UMKM1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi UMKM.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) mendukung rencana pembentukan holding ultra mikro yang digagas pemerintah. Harapannya, holding BUMN ini bisa mengungguli pinjaman dari rentenir yang selama ini sedikit banyak masih dimanfaatkan UMKM.

Holding ultra mikro akan terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero), hingga PT Perusahan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Ketua Akumindo M. Ikhsan Ingratubun mengatakan asosiasi mendukung rencana holding ultra mikro tersebut karena bisa menambah kekuatan masing-masing BUMN untuk memberikan pembiayaan kepada UMKM.

"Kami rasa ini bisa memperluas sumber pembiayaan, nanti semakin luas juga pemberian yang bisa diberikan, khususnya bagi UMKM yang sebelumnya tidak terjangkau bank," ungkap Ikhsan di diskusi virtual, Jumat (19/3/2021).

Kendati begitu, Ikhsan memberi pesan agar kehadiran holding ultra mikro bisa benar-benar memberikan pembiayaan yang cepat. Sebab, masalah kecepatan ini merupakan kelemahan pembiayaan dari pemerintah kepada UMKM.

Padahal, mereka membutuhkan pembiayaan yang tidak bertele-tele dan tidak banyak administrasi yang rumit. Tak heran, banyak pengusaha wong cilik yang pada akhirnya lebih memilih pinjam dana ke rentenir.

"Kecepatan (pinjaman rentenir) itu harus ditiru, mereka itu 'pergi pagi, pulang sore', itu keunggulannya rentenir. Jadi meminjam pagi, pulang sore sudah ada (dananya), meski bunga lebih besar," jelasnya.

Hanya saja, ia berharap holding ultra mikro tak seperti rentenir yang menawarkan bunga tinggi. "Kalau bisa bunga tetap murah, maka saya yakin ini akan efektif," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah berencana membentuk holding ultra mikro antara BRI, Pegadaian, dan PNM. Untuk merealisasikan rencana ini, BRI nantinya akan menerbitkan rights issue untuk membeli saham seri B dari Pegadaian dan PNM.

Kendati membentuk holding, usaha ketiga entitas tidak dimerger. Mereka tetap bisa menjalankan model bisnis masing-masing meski sembari menunaikan penugasan dari pemerintah untuk mencetak 30 juta nasabah baru pada 2024.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha