BATAMTODAY.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi investor ritel sepanjang 2020 meningkat 4 kali lipat dibandingkan 2019. Selain itu, jumlahnya juga tertinggi di ASEAN.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan transaksi investor pasar modal sepanjang 2020 meningkat sebesar 73 persen dari tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, investor pasar modal tahun lalu juga naik 56 persen dibandingkan 2019 menjadi 3,88 juta investor.

"Ini didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun atau investor milenial yang tercatat mencapai 54,79 persen dari total investor," ucap Wimboh dalam Pembukaan Perdagangan BEI 2021, Senin (4/1).

Di samping itu, tercatat ada 53 emiten baru dalam penawaran umum di pasar modal dengan 51 perusahaan tercatat di bursa efek Indonesia. "Ini merupakan tertinggi di Asean dengan nilai himpunan dana sebesar 118,7 triliun," sambungnya.

Belum lagi, lanjut Wimboh, pasar modal Indonesia memperoleh pengakuan global sebagai The Best Islamic Capital Market dari Global Islamic Award. Capaian tersebut, menurutnya, juga didukung Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024 yang diluncurkan pemerintah.

"Indikasi tersebut memberikan keyakinan kita bahwa pasar modal syariah Indonesia sudah mulai bangkit," tuturnya.

Di luar hal tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri telah menunjukkan penguatan dan sempat rebound ke 6.165, pada 21 Desember 2020.

Meski ditutup di level 5.979, atau terkontraksi 5,09 persen pada akhir 2020, capaian itu lebih baik dibandingkan bursa negara tetangga seperti Singapura, Filipina dan Thailand.

"Memang terkoreksi dikit pada saat penutupan ini adalah terkorupsi year to date nya 5,09 ini tidak terlalu jelek jika dibandingkan negara tetangga di mana terkoreksi lebih besar lagi," tandasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha