Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Potensi Bahari Indonesia Besar, Azis: Perlu Peningkatan Ekonomi Digital untuk Pemanfaatannya
Oleh : Irawan
Minggu | 13-12-2020 | 11:32 WIB
azis_syamsuddinb1.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin menyatakan potensi sumbeer daya kelautan Indonesia kurang lebih mencapai Rp 3.000 triliun per tahun perlu dilakukan penguatan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama ekonomi yang serba digital.

Peningkatan ekonomi digital potensi bahari diharapkan dalam menciptakan pertumbuhan, lapangan kerja dan menjadi solusi masalah kemiskinan.

"Potensi sumber daya kelautan Indonesia sebesar kurang lebih Rp3.000 triliun/tahun belum tergarap secara maksimal. Laut belum dilihat sebagai sumber pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan pemecah masalah kemiskinan. Hal ini menjadi momentum akan penguatan potensi wawasan," kata Azis dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin dari Fraksi Partai Golkar dalam memperingati Hari Nusantara pada 13 Desember 2020 seperti yang diamanatkan melalui Keppres No. 126/2001.

"Bahwa Republik Indonesia mempunyai kedaulatan penuh terhadap perairan antar-pulau yang masuk ke dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), Konvensi Hukum Laut 1982 dan diratifikasi menjadi UU Nomor 17 Tahun 1985, yang memiliki ZEE 200 mil laut dan lebar laut teritorial 12 mil serta yang paling penting lagi antara pulau yang satu dengan pulau lainnya tidak ada perairan bebas atau perairan internasiona," kata Azis.

Menurut dia, konsep archipelago states telah diperjuangkan sejak 1957 sebagai Deklarasi Djuanda dan diperjuangkan oleh Menlu Mochtar Kusumaatmadja menjadi Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut, serta penguatan kewilayahan laut Indonesia melalui UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.

"Implementasi Wawasan Nusantara adalah dengan memperhatikan prinsip politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Menghadapi perkembangan geopolitik juga diupayakan tata kelola hubungan internasional negara-negara di Asia Pasifik dan upaya memantapkan Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia. Upaya menggalakkan kemampuan bangsa yang maju dan mandiri dan sejajar dengan negara maju di dunia dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional," tandas Azis Syamsuddin.

Editor: Surya