Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terdampak Pandemi Covid-19, Pengusaha Minta Jatah Vaksin
Oleh : Redaksi
Rabu | 02-12-2020 | 10:28 WIB
ilustrasi-penelitian-vaksin2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Para pengusaha ingin pemerintah juga menyediakan vaksin gratis untuk swasta. Mereka merasa juga mengalami dampak buruk dari pandemi Covid-19.

Pemerintah sendiri telah menyiapkan 2 metode vaksinasi COVID-19, yakni vaksin pemerintah dan vaksin mandiri. Para pengusaha minta perusahaan swasta juga bisa mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah.

Vaksin pemerintah akan ditujukan bagi mereka yang berada di garda terdepan dalam menangani wabah COVID-19 dan mereka yang membutuhkan. Sementara di luar pihak itu terutama bagi mereka yang mampu diharapkan berpartisipasi dalam program vaksin mandiri atau membeli vaksin sendiri.

Namun Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah agar vaksin juga bisa diberikan gratis untuk perusahaan swasta. Hal itu disampaikan langsung dalam webinar yang juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

"Kami mendengar yang untuk dunia usaha ada pemikiran menjadi mandiri. Menurut kami sebaiknya tidak dilakukan seperti itu tapi jadi tanggungan negara," ucapnya dalam webinar, Selasa (1/12/2020).

Hariyadi menerangkan, vaksin dunia usaha harus menjadi tanggungan negara karena dunia usaha juga terdampak dari pandemi COVID-19 yang telah mengguncang perekonomian. "Karena kita juga terdampak yang cukup berat dalam kondisi ini," ucapnya.

Hariyadi juga berpesan agar vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan baik. Selain itu dia juga berharap efektivitas vaksin juga harus dipastikan sebelum proses vaksinasi dilakukan.

"Karena kita sampai hari ini masih mendengar begitu banyak pro dan kontra dari para produsen vaksin. Efektivitas dari vaksin ini harus membawa kepastian. Sebab kalau tidak bisa menimbulkan masalah baru," ucapnya.

Mendengar pernyataan itu, Erick hanya menjawab apa yang dirasakan para pengusaha swasta juga dirasakan oleh para BUMN. Bahkan menurutnya hanya 10% yang bisnisnya bisa bertahan, sedangkan 90% BUMN juga terdampak kegiatan bisnisnya.

"Karena itu saya sangat merasakan apa yang disampaikan Pak Hariyadi dan Pak Rosan. Saat ini kita harus gotong royong dan bangkit. Apa lagi wabah COVID-19 ini menguntungkan Indonesia dengan beberapa catatan kita punya market besar dan sumber daya yang baik," ucapnya.

Erick yang mendapatkan tugas mengembangkan proses vaksinasi mandiri oleh BUMN menambahkan, pemerintah ingin mengetuk pintu hati masyarakat yang mampu untuk membantu pemerintah dalam pandemi COVID-19. Salah satunya dengan membeli vaksin secara mandiri.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha