Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR Nilai Covid-19 Membuat Pengusaha UMKM Serba Sulit
Oleh : Irawan
Sabtu | 28-11-2020 | 08:04 WIB
herman_khaeron_b.jpg Honda-Batam
Anggota Badan Sosialisasi MPR Herman Khaeron Diskusi Empat Pilar 'Optimalisasi Pasar Online bagi Pelaku UMKM

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota Badan Sosialisasi MPR Herman Khaeron mengatakan vaksin dapat menjadi jalan keluar dalam menghadapi Corona. Hal ini mengingat Covid-19 membawa situasi yang serba sulit, terutama bagi pengusaha UMKM.

Herman mengatakan jika sektor ekonomi merupakan asap maka COVID adalah apinya. Dan jika Covid-19 belum padam maka sektor ekonomi akan terus terkendala.

"Kondisi saat ini berbeda dengan krisis tahun 1998. Pada tahun 98, UMKM menjadi obat bagi dunia usaha. Sementara sekarang ini, UMKM sudah langsung limbung begitu pandemi Covid-19 datang dan semakin terhuyung ketika Corona tak kunjung berhenti," ujar Herman dalam keterangannya, Jumat (27/11/2020).

Hal tersebut ia sampaikan pada acara Diskusi Empat Pilar 'Optimalisasi Pasar Online bagi Pelaku UMKM' di Media Center MPR/DPR.

Ia menambahkan lesunya sektor ekonomi di masa pandemi umumnya dipengaruhi oleh lemahnya daya beli masyarakat. Hal inilah yang membuat pesimis dengan upaya pemerintah membangkitkan sektor ekonomi, khususnya UMKM.

"Kalau hanya berbentuk optimalisasi pasar online, itu tidak akan banyak memberi hasil. Sebagian besar UMKM kita belum sepenuhnya melek teknologi, buktinya dunia pendidikan saja terkendala oleh sistem online. Paling-paling mereka hanya bisa mengerem dari kejatuhan yang makin dalam," katanya.

Herman menyampaikan selama Covid-19 belum terkendali, dunia ekonomi akan terus berhenti di tempat. Adapun sektor ekonomi akan menggeliat jika Covid-19 telah teratasi.

Senada dengan Herman, salah satu pelaku UMKM Bidang Pariwisata Efthariena mengatakan usahanya berhenti total sejak pandemi mewabah. Ia menjelaskan baru belakangan ini usahanya sedikit menggeliat.

"Saat ini pariwisata menjadi kebutuhan tersier, bukan sekunder lagi. Penyebabnya karena kemampuan beli masyarakat yang rendah. Mestinya pemerintah tidak menghapus anggaran rapat di luar kota dan gathering, di kementerian atau lembaga negara. Supaya tugas-tugas aparat ke luar kota tetap berjalan, sehingga UMKM penyedia jasa seperti kami bisa tetap bekerja," pungkasnya.

Terkait kondisi ini, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UKM Eddy Satria mengatakan pihaknya terus menggenjot pemanfaatan media online bagi pengusaha UMKM. Hal ini dilakukan mengingat kewajiban menjalankan protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama pandemi.

Bahkan, sampai saat ini sudah ada 9 juta pengusaha UMKM memanfaatkan marketplace untuk menjalankan usahanya. Ia berharap angka tersebut dapat terus bertambah hingga akhir tahun.

Dalam acara tersebut turut hadir dua pembicara lain, yakni Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UKM Eddy Satria dan Pelaku UMKM bidang Pariwisata Eftarina.

Editor: Surya