Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pandemi Corona, Penyaluran Kredit Mobil-Motor BCA Anjlok
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-11-2020 | 11:32 WIB
ilustrasi-kredit-lesu12.jpg Honda-Batam
Ilustrasi kredit anjlok.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pandemi covid-19 telah membuat penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit kepemilikan rumah (KPR) perusahaanya anjlok.

Sebelum pandemi, kata Jahja, BCA dapat menyalurkan kredit KKB sebesar Rp 2,5 triliun per bulan. Namun, ketika kasus corona pertama kali diumumkan di Indonesia pada Maret 2020, penyaluran kredit KKB terjun menjadi Rp 90 miliar.

"KKB dari Rp 2,5 triliun sebulan sebelumnya itu cuma Rp 90 miliar pada April. Mei naik Rp 180 miliar tapi kan masih jauh banget, Juni Rp 400 miliar," ucapnya dalam webinar Virtual Jakarta CMO Club: Preparing for Economic Recovery, Selasa (24/11/2020).

Sementara KPR, dari yang sebelumnya bisa tersalurkan Rp 2,5 triliun per bulan, menyusut menjadi hanya Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun.

"KPR kami dari Rp 2,5 triliun turun pada April-Mei jadi Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun. Padahal kalau kami bikin event, jumlahnya bisa luar biasa bahkan lebih dari Rp 2,5 triliun," tuturnya.

Karena itu lah, kata Jahja, pihaknya mulai memutar otak agar kinerja bisnis tetap tumbuh. Pada September dan Oktober, BCA akhirnya melakukan promosi besar-besaran melalui virtual terkait dengan promosi KPR.

"Kami kaget pada saat itu berhasil dalam satu bulan dari September sampai 10-an Oktober. Hasilnya Rp7,5 triliun permintaan yang masuk, itu menyatakan dengan virtual marketing ternyata hasilnya luar biasa," ucapnya.

Meski demikian, Yahya mengakui bahwa para nasabah belum sepenuhnya mengerti terkait dengan informasi online tanpa pendampingan langsung dari customer care BCA.

Proses promosi virtual tanpa adanya sentuhan 'manusia', menurut Jahja, mungkin hanya akan membuat BCA bisa menyalurkan Rp 1,5 triliun dari Rp 7,5 triliun permintaan yang masuk.

"Mungkin cuma 20 persen. Sisanya adalah bagaimana tetap cabang-cabang kami mendekati nasabah dengan call center memberikan penjelasan dan langsung ditangkap dan ditelusuri kebutuhannya apa sehingga akhirnya kami berhasil," tandasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha