Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dari Singapura Langsung ke Pulau Nipah

Sani Dampingi SBY ke Thailand dan Singapura
Oleh : Charles/Dodo
Kamis | 31-05-2012 | 13:15 WIB

JAKARTA, batamtoday – Gubernur Kepulauan Riau, H Muhammad Sani mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerja ke Thailand dan Singapura. 

Presiden SBY beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono dan delegasi bertolak menuju Bangkok, Thailand, menggunakan pesawat khusus Kepresidenan Boeing 737-800 milik Garuda Indonesia yang membawa rombongan, tinggal landas dari Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (31/5/2012) pukul 07.30 WIB. 

Selain Gubenur Kepri, ikut kunjungan kerja Presiden SBY kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Sutardjo, Seskab Dipo Alam, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung.

Presiden ke Bangkok memenuhi undangan PM Thailand Yingluck Shinawatra dan menghadiri World Economic Forum on East Asia (WEFEA). Pada forum itu Presiden SBY dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam panel leaders pada Opening Ceremony WEFEA. 

Selesai dari Thailand, Presiden SBY, Gubernur H Muhammad Sani dan delegasi berkunjung kerja ke Singapura. Di Singapura, Presiden SBY akan menyampaikan pidato kunci pada rangkaian acara Shangri-La Dialogue. Forum tersebut merupakan pertemuan tahunan di bidang pertahanan dan keamanan di kawasan Asia Pasifik. Presiden SBY merupakan tamu utama dalam penyelenggaraan forum tersebut tahun ini. 

Dari Singapura, Sabtu (2/6/2012) Presiden dan rombongan akan berlayar menuju Pulau Nipah, Kepri.

"Nipah adalah pos depan kita, pulau kecil tetapi memiliki arti yang strategis, baik untuk pos depan, pertahanan, juga untuk memastikan bahwa di Selat Malaka atau kawasan sekitarnya kita juga menjalankan tugas-tugas kita," kata Presiden dalam keterangan pers, sesaat sebelum bertolak ke Thailand. 

Menurut Presiden, tugas-tugas yang dimaksud adalah meliputi pertahanan, keamanan, dan penegakkan hukum, terutama dalam menghadapi kejahatan internasional. Pulau Nipah berada di Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan internasional dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur menuju kawasan lainnya di belahan dunia.