Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wamenkeu Yakin Ekonomi RI Membaik Secara Signifikan di Akhir 2020
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-11-2020 | 12:52 WIB
wamenkeu1.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Bisnis Tempo.co)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik di akhir 2020. Ia yakin pada periode tersebut pemulihan ekonomi yang tengah tertekan covid-19 bisa terjadi secara cepat dan signifikan.

"Mungkin seluruh tahun kita masih tetap akan negatif, tapi di akhir semester kedua ini terjadi pemulihan ekonomi signifikan. Ini yang kami harapkan akan memberikan optimisme bagi dunia usaha, bagi investasi, ekspor impor, yang bisa mendorong pemulihan secara gradual," ujarnya dalam webinar yang digelar Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Rabu (4/11/2020).

Suahasil juga memastikan Indonesia telah masuk ke jurang resesi karena pada kuartal III masih mengalami pertumbuhan ekonomi negatif. Meski demikian, ia yakin nilainya tak seburuk kuartal II yang mencapai minus 5,3 persen karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di awal pandemi dan akan makin membaik di kuartal ke-IV.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Joko Widodo yang memperkirakan ekonomi Indonesia kuartal III akan berada di angka minus 3 persen atau membaik dari kontraksi kuartal sebelumnya.

"Kalau kemarin di kuartal I data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 3 persen, kuartal II pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,3 persen, maka di semester kedua ini, kami meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di fase pemulihan," terang Suahasil.

Suahasil juga menuturkan harapan pemerintah agar perekonomian Indonesia di tahun depan bisa tumbuh di kisaran 5 persen. Ia cukup yakin hal tersebut bisa dicapai sebab masyarakat akan mulai terbiasa dengan protokol kesehatan dan menjalankan aktivitas perekonomian seperti biasa.

Di samping itu, harapan adanya vaksin penangkal, virus juga akan memperkuat pemulihan perekonomian di tahun depan baik melalui pembelian produk negara lain maupun yang diproduksi sendiri di dalam negeri yakni vaksin merah putih.

"Akan tumbuh di sekitar 5 persen, tentu sebagian karena ada teknikal rebound karena pada 2020 kita mengalami pertumbuhan negatif, plus pemulihan kegiatan ekonomi yang secara gradual akan terjadi karena ada upaya pencegahan, upaya menjaga kesehatan dan upaya untuk mendapatkan penangkal virus tersebut," katanya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha