Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur BI Lirik Wakaf Jadi Alternatif Sembuhkan Ekonomi
Oleh : Redaksi
Rabu | 28-10-2020 | 12:04 WIB
Gub-BI12.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan wakaf bisa menjadi salah satu instrumen alternatif untuk membantu pemulihan ekonomi nasional yang terkena dampak covid-19. Menurutnya, potensi wakaf di Indonesia masih besar karena mayoritas warga Indonesia merupakan muslim.

"Instrumen ini (wakaf) bisa menjadi alternatif mendukung aktivitas ekonomi sekaligus pendalaman pasar keuangan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi," ujarnya dalam acara International Forum on Contemporary Fiqh Issues on Islamic Economies and Finance, Selasa (27/10/2020).

Guna menangkap potensi dana wakaf itu, ia menuturkan Indonesia telah menyediakan instrumen Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) baik melalui private placement maupun CWLS ritel. Terakhir, pertengahan bulan lalu Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan telah membuka penawaran CWLS ritel, seri SWR 001.

Proses penawaran terbuka hingga Kamis, 12 November dengan tingkat kupon tetap sebesar 5,5 persen per tahun. Seri sukuk wakaf ritel ini memiliki tenor 2 tahun.

"Wakaf merupakan bidang yang potensi dapat lebih dikembangkan di berbagai negara muslim di dunia karena cakupannya dan kegunaannya yang luas dalam pemberdayaan ekonomi," katanya.

Sebelumnya, Perry pernah mengungkapkan potensi dana wakaf di Indonesia mencapai Rp 3.000 triliun. Dana tersebut berasal dari wakaf tunai hingga bangunan yang berstatus wakaf namun belum digunakan.

"Potensinya sampai Rp 3.000 triliun, ini termasuk tanah dan gedung yang belum produktif. Sementara cash (dana tunai) dan sekuritas wakaf itu sebagai dana operasional," ungkap Perry.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha