Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SPBU di Batam Diamankan Militer
Oleh : Ocep
Selasa | 29-05-2012 | 17:53 WIB

BATAM, batamtoday - Pemerintah Kota Batam akan memperketat pengawasan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi dengan melibatkan pihak Kepolisian dan TNI.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pengawasan akan dilakukan pihak Polresta Barelang sejak penyaluran dari depot ke SPBU, sedangkan pihak TNI akan melakukan pengawasan di SPBU.

"Ada kesepakatan di rapat Muspida, untuk pengawaan penyaluran dari Depot Pertamina disepakati di awasi polisi, di SPBU yang mengawasi TNI, bisa Kodim atau Yonif," kata dia usai rapat muspida, Selasa (29/5/2012).

Pelibatan TNI dan Polisi dalam pengawasan itu, kata dia, disepakati dalam rapat Muspida Kota Batam yang digelar sejak Selasa siang.

Anggota Muspida bersepakat untuk menormalkan kembali pasokan dengan memperketat pengawasan. Pengawasan ini, kata dia, akan dilakukan selama sebulan dengan niat bisa menormalkan kembali pasokan BBM ke SPBU yang selama ini terjadi penyelewengan.

"Target kami sebulan ini, karena sekarang sedang darurat, banyak kekosongan," lanjutnya.

Selain itu, dalam hasil rapat itu juga, Muspida sepakat agar TNI AL juga melakukan peningkatan pengawasan di laut.

Hal ini diputuskan karena disinyalir penyelewengan bahan bakar minyak juga terjadi di laut. Di luar peningkatan pengawasan, lanjut Dahlan, Pemkot Batam juga menunggu konfirmasi dari BPH Migas terkait permintaan Pemkot agar ada penambahan kuota BBM untuk Batam.

Namun untuk memiliki data tentang pemenuhan kebutuhan BBM, sambungnya, Pemkot Batam masih kesulitan untuk mengetahui pengguna mobil di Batam dan berapa mobil yang masuk ke Batam setiap bulannya.

"Kami tidak tahu berapa pengguna mobil di Batam ini dan berapa mobil yang baru masuk ke Batam. Muspida meminta BP Batam agar mempresentasikan jumlah mobil di Batam dalam pemenuhan BBM," kata dia.