Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serap 1.000 Tenaga Kerja

Dua Perusahaan IT Asal Korea Bakal Investasikan Rp 10 Triliun di Batam
Oleh : Paskalis RH
Jumat | 16-10-2020 | 18:20 WIB
inves-10-T.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Penandatanganan MoU dua perusahaan IT asal Korea Selatan yang akan berinvestasi Rp 10 Triliun di Kota Batam. (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur PT Jaringan Akses Data Indonesia, Donald Pangihutan mengatakan sudah siap menginvestasikan dana sebesar Rp 10 triliun untuk membuka perusahaan digital di bidang Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi di Kota Batam.

Hal itu dikatakannya usai menandatangani nota kesepahaman antara PT Jaringan Akses Data Indonesia dan PT Indonesia Optic Technology dengan Pemerintah Kota Batam, BP Batam serta Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam, di Lantai 3 Balairung Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (14/10/2020) lalu.

"Untuk membuka perusahaan digital di Kota Batam, kedua perusahaan asal Korea telah menyediakan dana sebesar Rp 10 triliun," kata Donald.

Dengan investasi tersebut, kata Donald, digadang bisa menyerap 1.000 tenaga kerja yang ada di Kota Batam.

Penandatanganan MoU antara kedua perusahaan bersama pemerintah, katanya lagi, sebagai bentuk keseriusan para pihak untuk membangun Industri Artificial Intelligence (AI) dan sebagainya di Kota Batam.

Sementara itu, Direktur Optic Teknologi Indonesia, Jhon Pieter mengatakan, di Batam pihaknya akan mengerjakan infrastruktur dan komunikasi. Salah satunya fiber optik, dalam rangka membangun satu kawasan Batam yang integrited, pembangunan data center, dan Batam Smart City.

Sebagai langkah awal, lanjutnya, perusahaan asal Korea tersebut akan melakukan pembenaham dan membangun Infrastruktur komunikasi dan menyediakan data center serta smart city untuk komunikasi dari Indonesia menuju ke luar negeri.

Pembenahan dan pembangunan infrastruktur, kata dia, seperti kabel-kabel yang berada di atas saat ini akan dipindahkan ke dalam tanah. Inovasi ini sudah pernah diadaptasi di Bali. "Kabel-kabel yang ada di atas kita masukan ke dalam tanah. Nilai investasinya kita hitung dulu. Kalau jalan Rp 10 triliun pun bisa. Bahkan bisa merekrut 1.000 karyawan," ungkapnya.

Jhon pun mengatakan, data center memiliki pasar potensial. Sehingga data center yang ada dan yang akan dibangun akan berkolaborasi, sehingga peluang memasarkannya ke tengah masyarakat akan berjalan optimal.

"Ekonomi industri yang berbasis teknologi akan berkembang di Batam," katanya.

Sedangkan Direktur Nemo Partner Indonesia, Youngmin Lee, mengakui letak wilayah Kota Batam yang dekat dengan Singapura, menjadikan Kota Batam memiliki banyak peluang bisnis yang bisa digarap ke depannya.

Untuk diketahui, rencana sejumlah perusahaan asal Korea yang hendak berinvestasi di Kota Batam, disambut baik Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum dan Plt Kepala BP Batam, Purwiyanto serta Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam, Jadi Rajaguguk.

Kunjungan dari sejumlah perwakilan perusahaan di Badan Pengusahaan (BP) Bagam sebagai langkah awal penjajakan peluang investasi perusahaan asal Korea yang bergerak di bidang Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi.

Menurut Pjs Wali Kota Batam, penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua perusahaan adalah sebagai bukti keseriusan para pengusaha untuk menanamkan modal atau berinvestasi di Kota Batam.

"Kunjungan yang dilakukan sejumlah perusahaan Korea ke Batam, merupakan titik balik dari dunia investasi yang sempat mengalami penurunan pasca pandemi Corona atau Covid-19 yang melanda seluruh dunia," kata Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum.

Melihat keseriusan dari para Investor asing yang hendak berinvestasi, kata dia, maka kedepannya pemerintah dan masyarakat harus mewujudkan Kota Batam yang Technopolis, Batam menjadi Digital Island berbasis IT.

Apalagi, kata Samsul, secara keseluruhan Indonesia sudah berada di Revolution at Point Zero. Maka, katanya lagi, kedepannya Kota Batam harus lebih siap bersaing secara global. "Kita sekarang harus beralih ke dunia digital. Jangan sampai industrinya bekerja dengan cepat, tapi mental birokrasinya dan mental rakyatnya masih jalan di tempat atau terlambat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pjs Wali Kota berharap juga berharap kepada Kepala Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam, Jadi Rajaguguk untuk menyediakan suatu kawasan di Kota Batam yang terintegrasi, supaya semua investror dari Korea atau berbasis Korea memiliki satu kawasan Industri.

Ia mencontohkan, kawasan terintegrasi seperti Batamindo yang berbau Singapura, kawasan Taiwan Park. Karena, terangnya, para investor asal Korea sangat serius untuk berinvestasi di Kota Batam. "Saya berbicara seperti ini karena melihat semangat orang Korea atau pengusaha asal Korea dalam membangun negaranya tidak melihat In Work Looking (Dalam Mencari Pekerjaan) tetapi semangat mereka sudah jauh diatas dengan menciptakan lapangan kerja sendiri," tambahnya.

Hal ini, lanjutnya, sebagai pemacu untuk melebarkan sayap dalam dunia industri Teknologi, Informasi dan Teknologi. Walapun di Kota Batam sendiri sudah menjadi pusat Industri Galangan Kapal, Manufacturing dan lain-lainnya.

"Dengan adanya para investor asal Korea yang hendak berinvestasi di Batam, kedepannya Kota Batam harus bergeser atau bertransformasi ke Era Digital atau Digital Era Transformation," timpalnya.

Untuk diketahui, sejumlah perusahaan asal Korea yang hendak berinvestasi di Kota Batam, menyambangi Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai langkah awal penjajakan peluang investasi perusahaan asal Korea yang bergerak di bidang Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi.

Dalam kunjungan ini, Pemerintah Kota Batam , BP Batam dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) serta dua perusahaan yakni PT Jaringan Akses Data Indonesia dan PT Indonesia Optic Technologi melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk berinvestasi di Kota Batam.

Menurut Pjs Wali Kota Batam, Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua perusahaan adalah sebagai bukti keseriusan para pengusaha untuk menanamkan modal atau berinvestasi di Kota Batam.

"Kunjungan yang dilakukan sejumlah perusahaan Korea ke Batam, merupakan titik balik dari dunia investasi yang sempat mengalami penurunan pasca pandemi Corona atau Covid-19 yang melanda seluruh dunia," kata Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum.

Selain itu, kunjungan para Investor dari Korea ini adalah bagian dari respon positif atas kunjungan kerja (Kunker) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ke Korea Selatan beberapa waktu lalu.

"Kunjungan dan penjajakan yang dilakukan oleh Investor dari Korea ini, merupakan salah satu respon positif dari perusahaan yang sebelumnya telah dikunjungi menteri BUMN Menteri Erick Thohir," pungkasnya.

Editor: Gokli