Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Tersingkir dari Daftar Fortune Global 500
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 14-08-2020 | 11:00 WIB
spbu-lingga9_(1).jpg Honda-Batam
Ilustrasi. SPBU di Lingga. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Fortune merilis daftar Global 500 terbaru untuk tahun ini. PT Pertamina (Persero) yang tadinya masuk di posisi 175 daftar bergengsi itu pada tahun lalu, kini harus tersingkir.

Fortune Global 500 adalah daftar 500 perusahaan dunia yang memiliki pendapatan kotor terbesar yang dikumpulkan Fortune, media internasional yang berfokus di korporasi dan ekonomi.

Pun demikian, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengklaim total pendapatan Pertamina tak kalah dengan perusahaan kelas internasional. Misalnya, Nippon Steel Corporation.

"Pertamina tidak terdaftar dalam pemeringkatan Fortune Global 500, namun dengan total pendapatan mencapai US$ 54,58 miliar, kinerja Pertamina menyamai perusahaan dunia yang menempati posisi 198, yaitu Nippon Steel Corporation dengan pendapatan US$ 54,45 miliar," ujarnya seperti dikutip dari rilis resmi, Jumat (14/8/2020).

Namun, ia melanjutkan perseroan tetap berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melenggang kembali dalam daftar Fortune Global 500.

Tahun lalu, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 2019. Perusahaan bertengger di peringkat 175 atau loncat 78 peringkat dari peringkat sebelumnya, 253.

Pada 2019 lalu, perseroan mengerek peringkatnya dengan raupan pendapatan mencapai US$ 57,93 miliar. Raupan tersebut terkerek 34,9 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Kala itu, posisi Pertamina mengungguli sesama perusahaan migas lainnya, seperti Repsol yang menduduki peringkat 200 dan ConocoPhillips yang bertengger di peringkat 319. Bahkan, peringkat perseroan juga di atas raksasa e-commerce asal China Alibaba Group Holding yang berada di posisi 182 dan Facebook yang berada di peringkat 184 .

Tahun ini, mengukuhkan posisinya, ritel AS Walmart kembali dinyatakan sebagai perusahaan berpendapatan terbesar dengan pendapatan sebesar US$ 514 miliar, naik 1,9 persen dari 2019.

Posisi kedua ditempati oleh perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah China Sinopec group yang mengekor dengan raupan pendapatan US$ 414 miliar.

Kemudian, diikuti oleh perusahaan asal Inggris, Royal Dutch Shell dengan torehan pendapatan sebesar US$ 396 miliar.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha