Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Covid-19 Lampaui China, Rupiah Jadi Merana
Oleh : Redaksi
Senin | 20-07-2020 | 10:28 WIB
nilai-tukar-rupiah1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Namun bukan berarti rupiah bisa terus melemah, mata uang Tanah Air bisa saja berbalik menguat ketika investor sudah tidak galau lagi.

Pada Senin (20/7/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.620 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Sama persis posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu alias stagnan.

Namun tidak lama kemudian rupiah masih jalur merah. Pada pukul 09:06 WIB, rupiah melemah 0,07% ke Rp 14.630/US$.

Sepanjang minggu kemarin, rupiah melemah nyaris 2% di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk.

Namun rupiah yang sudah anjlok membuatnya lebih mudah 'balas dendam'. Akan ada saatnya di mana investor menilai rupiah sudah terlalu murah sehingga menarik untuk dikumpulkan.

Kemudian, laju inflasi domestik juga masih sangat rendah. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan III memperkirakan inflasi pada Juli 2020 akan sebesar 0,01% secara bulanan (month-to-month/MtM). Ini membuat inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) 1,1% dan tahunan (year-on-year/YoY) 1,66%.

Inflasi yang 'santuy' ini membuat berinvestasi di instrumen berbasis rupiah menjadi menarik. Imbalan investasi riil akan tinggi karena tidak banyak yang 'termakan' oleh inflasi.

Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Yudha