Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penambangan Timah Tradisional Kembali Merenggut Korban Jiwa
Oleh : ardi/si
Jum'at | 18-05-2012 | 09:12 WIB
tambang_timah_tradisional.jpg Honda-Batam

Salah satu aksi ppenambangan timah liar di Pulau Singkep yang berkedok usaha rakyat.

LINGGA, batamtoday - Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Nurul (23 th), seorang penambang timah tradisional yang tewas akibat tertimbun longsoran pasir dilokasi penambangan timah. Musibah terjadi pada Kamis (17/5) pukul 14.30 WIB di Titimahang, Desa Berindat Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.

Korban disemayamkan dirumah duka jalan Lorong Fajar, Tanjung Harapan dan rencanaya akan dikebumikan pada Jumat (18/5/2012) ini. Seorang rekan korban, Bodak kepada batamtoday menuturkan bahwa, bersama lima orang teman lainnya sebelumnya sudah memastikan bahwa lokasi kerja mereka aman dan tidak akan mengira akan terjadi kelongsoran pasir yang bergerak bersama anyau timah.

Korban berhasil dievakuasi oleh rekan kerja korban setengah jam kemudian yang berada pada kedalaman sembilan meter dekat sumur pencucian timah. Sementara itu rekan kerja korban masing-masing Bodak, Jaya, Budi, Fajar dan Yusuf yang berada sekitar tiga meter dari lokasi longsor berhasil.

"Kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sekali ketika gundukan pasir yang berada dibelakang korban bergerak, longsor dan menimbunnya," tutur Bodak.

Dikalangan pencari timah, almarhum dikenal sudah berpengalaman dan pandai mencari lokasi timah. Sesaat sebelum musibah terjadi, mereka berhasil mengumpulkan tumpukan timah dalam jumlah besar. Perhatian pada timah agaknya membuat mereka lalai dan mengabaikan keselamatan dan jiwa mereka sendiri, sehingga yang bersangkutan tertimbun longsoran pasir.