Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berhari-hari Susah Didapat

Geram, Warga Sagulung Sandera Pasokan Gas Elpiji Bersubsidi
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 15-05-2012 | 12:53 WIB

BATAM, batamtoday - Langkanya gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di beberapa tempat membuat warga semakin resah dan geram. Seperti di daerah Sagulung Kota, warga nekat menyandera gas elpji yang dibawa oleh pihak agen ke salah satu pangkalan, Selasa (15/5/2012) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut beberpa warga, aksi nekat ini mereka lakukan lantaran sulitnya mendapat gas elpiji untuk keperluan sehari-hari. Sementara, penyebab langkanya gas tersebut tidak pernah mereka ketahui atau tak ada pemberitahuan dari pemerintah. 

"Sudah dua minggu kami susah mendapat gas, padahal gas ini kami gunakan untuk keperluan sehari-hari saja, bukan mau disuling atau diselundupkan," kesal Rahmad, salah satu warga saat melakukan penyanderaan.

Menurutnya, aksi yang mereka lakukan itu belum seberapa karena tabung gas yang berhasil mereka paksa diturunkan hanya berkisar 200 tabung saja. Sementara kebutuhan warga dari salah satu pangkalan resmi di daerah tersebut sudah mencapai 75-80 tabung per hari. Artinya, tabung tersebut tidak mampu menukupi kebutuhan warga dalam jangka seminggu. 

"Ini belum seberapa, kalau dalam minggu ini masih tetap langka, maka semua tabung gas bersubsidi yang ada di Pertamina itu akan kami sandera," ancamnya. 

Ketua RW01 Sagulung Kota, Chandra mengatakan dua mingg terakhir ini warga sangat kesulitan mendapat gas elpiji bersubsidi. Bahkan, beberpa pedangang kecil seperti penjual gorengan dan pedangang kaki lima yang menggunakan gas elpiji terpaksa tak bisa beroperasi. Selain itu, untuk kebutuhan rumah tangga juga sangat terkendala. 

"Kalau masyarakat kembali menggunakan minyak tanah harganya sudah jauh lebih mahal dibanding Pertamax. Mau tak mau warga harus mendapat gas elpiji bersubsidi, makanya nekat sampai melakukan penyanderaan," jelas Chandra melihat kondisi warganya yang kesulitan mendapat gas elpiji. 

Aksi penyanderaan gas elpiji bersubsidi tersebut, kata Chandra dilakukan warga secara spontan. Dimana sejak tadi pagi, sudah banyak warga yang berkumpul di salah satu pangkalan menunggu kedatangan pihak agen untuk mengantar gas. 

"Awalnya masih biasa, tapi karena pihak agen hanya menurunkan 50 tabung, akhirnya warga marah dan melakukan penyanderaan," paparnya.