Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waduh, Ngaku Jaksa Minta Istri Dilayani SKTM
Oleh : Gokli/Dodo
Sabtu | 12-05-2012 | 15:22 WIB

BATAM, batamtoday - Penyalahgunaan penggunaan Surat Keterangan Tak Mampu (SKTM) sudah semakin merajalela, seperti yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batam. Bahkan, ada pria yang mengaku berprofesi sebagai jaksa meminta supaya istrinya yang hendak berobat dilayani menjadi pasien SKTM.

Dikatakan petugas medis RSUD yang bertugas di bagian pelayanan SKTM, pada Sabtu (12/5/2012) pagi tadi, seorang ibu yang hendak berobat datang didampingi suaminya berinisial Har meminta pelayanan SKTM.

Namun, karena persyaratan yang diajukan belum lengkap sehingga pasien wanita yang tidak diketahui namanya itu diminta untuk melengkapi berkas.

Namun, seketika itu juga Har yang mengaku seorang jaksa itu meminta petugas pelayanan SKTM agar istrinya dilayani menjadi pasien SKTM.

"Saya ini jaksa, masak tak bisa dibuat SKTM," ujar petugas SKTM RSUD yang namanya tak mau disebutkan menirukan pengakuan Har.

Mendengar pengakuan Har, petugas SKTM itu menjadi bingung. Karena menurutnya, baru kali ini dia dengar jaksa mengaku miskin dan minta dilayani pasien SKTM. "Saya bingung mas, baru kali dengar jaksa miskin. Atau mungkin berpura-pura miskin," katanya.

Untuk memperjelas permasalahan tersebut, petugas SKTM meminta istri sang jaksa itu membuat surat penyataan miskin.

"Saya tadi dapat laporan, seorang jaksa minta istrinya dilayani menjadi pasien SKTM. Saya juga kaget, terpaksa kami suruh membuat surat pernyataan miskin," papar Kori, koordinator pengecekan berkas SKTM di RSUD Batam.

Namun, sambung Kori, surat pernyataan dan surat rujukan yang mereka buat ada kesalahan di bagian nama. Seharusnya yang ditulis nama pasien, yakni istri, namun malah ditulis nama pria yang mengaku jaksa tersebut.

"Karena masih ada kesalahan, sehingga pasien itu kami suruh lengkapi berkasnya dulu dan kembali datang Minggu maupun Senin depan," jelas Kori.

Hal seperti inilah yang membuat RSUD Batam membentuk tim verifikasi, karena temuan seperti ini sangat tak lazim dan masih banyak lagi yang lebih berhak mendapat pelayanan SKTM.

"Seperti ini mas, makanya kita berinisiatif bentuk tim verifikasi lantaran masih banyak lagi yang seperti ini menyalahgunakan layanan SKTM," tutup Kori.