Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lurah Sei Lengkai Tak Tegas Perangi Covid-19
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 18-05-2020 | 15:20 WIB
pasar-kaget.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pasar kaget yang berdiri di tengah pemukiman warga di komplek Kavling Nato Berseri. (Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lurah Sei Lengkai Kecamatan Sagulung dinilai tidak tegas memerangi dan memutus mata rantai virus corona atau Covid-19. Hal ini terlihat masih adanya pasar kaget di tengah pemukiman warga di komplek Kavling Nato Berseri.

Pasar keget yang buka di depan rumah warga ini sangat mengkhawatirkan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Pasalnya, banyak pengunjung yang datang tanpa mematuhi protokol Covid-19, seperti tidak menggunakan alat perlengkapan diri berupa masker.

Bahkan tidak ada jarak antara pedagang dengan pedagang lainnya. Hal ini pun sudah menjadi sorotan warga dalam beberapa hari terakhir, dan menilai Lurah Sei Langkai tidak tegas dalam memerangi Covid-19.

"Lurah Sei Lengkai tidak tegas perangi Covid-19. Kenapa pasar keget yngg tidak memiliki legalitas ini masih berdiri di masa pendemi Covid-19. Ini sangat mengganggu keselamatan masyarakat," kata Naldi, warga yang kerap melintas di komplek Kavling Nato Berseri, Senin (18/5/2020) siang.

Lurah Sei Langkai, Chandra Hermawan, saat dikonfirmasi, mengaku beberapa waktu lalu sudah melakukan penertiban di pasar kaget tersebut. Namun karena banyak para pedagang mayoritas ekonomi menengah ke bawah.

"Sudah kita imbau dan tertibkan, tapi alasan mereka mencari makan. Bahkan mereka lebih baik mati karena covid-19," kata Chandra saat ditemui di pasar keget komplek Kavling Nato Berseri.

Terkait pasar kaget, ia menilai ada pertimbangan lain yang lebih diprioritaskan terutama pertimbangan ekonomi. Ia berharap pengelolaan pasar keget bisa membantu pemerintah dalam menjalankan protokol Covid-19.

"Pedagang dan pengunjung tetap harus menggunakan masker karena kita tidak tahu di antara kita ada yang positif. Semoga masyarakat kami dapat menjaga ini dan aparat keamanan yang patroli lebih dipertegas," harapnya.

Chandra mengaku sudah berencana memindahkan para pedagang pasar keget Kavling Nato ke tempat pasar yang ada di kawasan Sagulung. Namun terkendala saat ini daya tampung pasar resmi lebih sedikit dibandingkan jumlah pedagang pasar keget.

"Ada beberapa kendala terutama jumlah yang akan kita pindahkan lebih banyak. Pasar STC hanya menyediakan kios 100 lebih sementara jumlah pedagang mencapai 300. Ini ya g menjadi kendala kami," pungkasnya.

Editor: Chandra