Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia-Jepang Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Riset
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-03-2025 | 14:44 WIB
RI-Jepang4.jpg Honda-Batam
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, bersama President of Hiroshima University, Mitsuo Ochi, pada Senin (17/03/2025). (Kemendiktisaintek)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi terus memperluas kerja sama internasional di bidang pendidikan dan penelitian.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengadakan pertemuan dengan President of Hiroshima University, Mitsuo Ochi, pada Senin (17/03/2025) untuk membahas skema kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyoroti berbagai aspek kerja sama, termasuk penguatan program riset bersama serta kolaborasi beasiswa. Salah satu agenda utama yang dibahas adalah pengembangan program joint degree dan double degree bagi mahasiswa program Doktor (S3) serta pascasarjana di bidang teknik elektro.

Sebagai bagian dari inisiatif global, program ini akan menghubungkan Hiroshima University dengan University of Idaho. Melalui skema ini, mahasiswa Indonesia berkesempatan menempuh studi selama satu hingga dua tahun di kedua universitas dengan sistem bimbingan bersama (co-supervision).

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menanggung seluruh biaya pendidikan dan riset mahasiswa yang terlibat dalam program ini tanpa membebani pihak Jepang. Selain itu, diskusi juga mencakup peluang pendanaan tambahan melalui skema beasiswa gabungan yang melibatkan pemerintah dan institusi mitra.

Salah satu langkah konkret dalam kerja sama ini adalah pengiriman mahasiswa Indonesia ke Hiroshima University dan University of Idaho. Mahasiswa akan mengikuti studi di Hiroshima University pada tahun pertama dan kedua, lalu melanjutkan pendidikan di University of Idaho pada tahun ketiga dan keempat.

"Kami berharap program joint degree dan double degree ini dapat memperkuat kualitas riset di Indonesia serta meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara," ujar Menteri Brian, demikian dikutip laman Kemendiktisaintek.

Selain pendidikan doktoral, kerja sama ini juga mencakup program kunjungan peneliti. Mahasiswa doktoral akan memiliki kesempatan untuk menghabiskan satu tahun di kampus mitra dengan sistem bimbingan bersama antara profesor dari kedua institusi.

"Kami ingin memberikan pengalaman penelitian yang berharga bagi mahasiswa dan peneliti kami, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih luas dalam komunitas akademik global," tambah Menteri Brian.

Lebih lanjut, kerja sama ini juga membuka peluang kunjungan peneliti selama satu hingga dua tahun di berbagai bidang strategis, termasuk kedokteran, semikonduktor, dan ilmu material. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas akademik serta mendorong kemajuan riset nasional.

Editor: Gokli