Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Penyelundupan Manusia di Indonesia Alami Peningkatan
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 10-05-2012 | 15:44 WIB
MV_ALICIA.JPG Honda-Batam

Kapal MV Alicia yang digunakan untuk mengangkut para imigran gelap asal Srilanka. Kasus penyelundupan manusia di Indonesia mengalami peningkatan signifikan.

BATAM, batamtoday - Kasus penyelundupan manusia (people smuggling) di Indonesia terus menunjukan peningkatan drastis setiap tahunnya, hal itulah yang menjadi perhatian serius pihak Polri dalam melakukan penanganan kasus tersebut.

Demikian dikatakan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, Komjen Pol Imam Sujarwo kepada batamtoday, Kamis (10/5/2012).

“Kasus penyelundupan manusia di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, baik dari segi kuantitas dan kualitas kasusnya,” ujar Imam.

Berdasarkan data yang dihimpun telah tercatat sebanyak 23 kasus penyeludupan manusia di Indonesia di sepanjang tahun 2011 lalu, sedangkan di tahun ini terhitung dari bulan Januari hingga April telah terungkap enam kasus.

"Kasus terbaru adalah tertangkapnya 124 warga Afghanistan di Banten beberapa waktu lalu. Namun masih banyak kasus lainnya yang tak terungkap karena luasnya wilayah Indonesia yang merupakan perairan dan kepulauan," terangnya.

Banyaknya pintu masuk dan jalan-jalan tikus di Indonesia, lanjut Imam, dijadikan oleh para sindikat sebagai jalur transit menuju negara-negara tujuan bagi para imigran untuk mendapatkan suaka politik.

Daerah-daerah perbatasan di Indonesia, seperti Kepri, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara dan beberapa daerah di Jawa dijadikan jalur bagi penyeludupan manusia.

"Selanjutnya mereka lanjutkan ke negara tujuan seperti Australia dan Selandia Baru untuk mendapatkan suaka," pungkas Imam.