Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Prospek Sektor Properti di Tengah Pandemi Corona

PKP Tawarkan Promo Triple Vitamin C di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 05-05-2020 | 08:04 WIB
apartemen-pkp.png Honda-Batam
Baloi Apartemen Batam, persembahan PKP. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pandemi Covid-19 memukul semua jenis usaha. Hampir semua negara di dunia melakukan pembatasan sosial hingga lockdown. Sebagian besar masyarakat dunia terkurung di rumah, mengakibatkan putaran roda perekonomian global melambat secara signifikan.

Wabah global ini juga berdampak psikologis pada sektor properti. Orang yang tadinya berencana membeli rumah, baik untuk hunian maupun untuk investasi, menahan diri. Mereka lebih memprioritaskan kebutuhan yang lebih primer untuk bertahan di tengah pandemi.

Namun situasi ini diyakini bersifat sementara. Perekonomian akan segera kembali berputar begitu kondisi membaik. Para peneliti di seluruh dunia berlomba mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk melawan virus corona atau SARS-CoV-2.

Melihat bagaimana negara-negara di dunia melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wabah ini, memberikan harapan bahwa ini akan segera teratasi.

Sementara di saat seperti ini, salah satu pengembang properti Batam, PT Putera Karyasindo Prakarsa (PKP) tetap optimistis dan melihat peluang yang ada. Bahkan memberikan banyak kemudahan bagi konsumen.

Misalnya mengembangkan situs khusus penjualan produk properti secara online, baik hunian maupun komersil, yang dikembangkan.

Di samping itu, salah satu pengembang terkemuka di Batam dan Kepri ini juga menerapkan pola pembayaran promo Triple Vit C yakni pembelian bertahap harga cash keras 1 kali bayar yang bisa dicicil hingga 60 bulan, tambahan diskon hingga 5 % untuk transaksi online dengan mengunakan www. pkponline.com, serta dibebaskannya biaya dari developer untuk peralihan hak.

Cara bayar tersebut berlaku untuk pembelian apartemen, hunian dan komersil. Sementara itu developer yang sudah berkarya 32 tahun tersebut juga menawarkan untuk pembelian tanah kavling dimana pola pembayaran bisa dicicil hingga 24 bulan + 6 bulan, diskon pembelian hingga 15 % serta tetap di bebaskan biaya dari developer untuk peralihan hak.

Ini merupakan peluang untuk diambil saat ini sebelum penawaran itu , entah karena faktor tertentu, tidak lagi ditawarkan di masa depan atau setelah pandemi ini berakhir.

Seperti disebutkan di atas, pandemi Covid-19 sedang diperangi secara intensif oleh semua negara, sehingga akan segera teratasi. Begitu wabah berlalu, roda ekonomi akan kembali berputar dan mungkin lebih cepat dari sebelumnya, mengingat semua sektor kembali berpacu, termasuk sektor properti.

Khusus di Batam sebagai kota industri, dikenal juga sebagai kawasan free trade zone dengan bebas PPn 10 % serta PPNBM 20 %, kebutuhan akan properti untuk komersial diyakini akan kembali meningkat. Demikian pula kebutuhan untuk residensial atau hunian. Keyakinan itu lantaran sektor ini berdiri di atas real demand dan individual investor.

Di samping itu, dengan adanya pandemi yang memaksa orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, telah menciptakan pemikiran tentang pentingnya rumah yang lebih nyaman atau rumah yang ideal bagi orang-orang ketika bekerja dari rumah.

Jika sebelumnya kalangan tertentu, terutama kaum muda, dinilai tidak terlalu memikirkan untuk memiliki hunian/rumah sendiri, dengan adanya situasi seperti saat ini bisa mendorong mereka untuk berubah pikiran.

Peluang inilah yang digarap oleh PT PKP dengan menawarkan desain hunian yang nyaman dan ideal untuk ditawarkan kepada calon konsumen.

Produk PKP kini dipasarkan adalah Apartemen yakni Baloi Apartemen harga Rp 269 juta, ROI 12 %, sold out > 80 %.

Kemudian, produk hunian yakni : Beverly Green 2 di Batam Centre 2 lantai, kelas mewah, asri harga Rp 1.2 miliar di kawasan 40 hektar. The Home di Southlink harga mulai Rp 1,3 miliar, fasilitas 7 Pools dan di kawasan golf 200 hektar, Noble Cove di pasir putih Batam Centre seaview. Endless Park harga mulai Rp 1,9 miliar. Symphony di dekat Bandara, asri dekat pantai dan resort, harga mulai Rp 288 juta.

Selanjutnya, Putra Jaya di Tanjunguncang tersedia ready stock dekat pusat industry harga mulai Rp 136 juta.

Kemudian produk rumah dan kavling : Kezia Residence di Baloi, pusat kota tersedia kavling mulai Rp 777 juta. King Selebriti 2 dekat bandara, hanya 5 menit ke airport harga mulai Rp 568 juta di kawasan 80 hektar, Queen Selebriti dekat bandara, mewah, backyard harga mulai Rp 530 juta di kawasan 80 hektar.

Setelah itu, Wonderland dekat bandara harga mulai Rp 297 juta di kawasan 30 hektar. Dreamland 1 dekat Marina, tersedia waterboom, harga mulai Rp 276 juta di kawasan 50 hektar, Dreamland 2, ready stock di kawasan 50 hektar, lalu Dreamland Park di Marina, hunian terbaik, harga mulai Rp 365 juta di kawasan 50 hektar.

Untuk komersial ditawarkan ruko : Anggrek Mas Centre di Batam Centre, berada di posisi ROW 30 dekat 3 sekolah swasta, OPBC di simpang jam, depan ROW 100, 3 lantai harga mulai Rp 2,2 miliar.

Mega Legenda 2 di Batam Centre, office park terbaik, 2 lantai mulai Rp 820 juta, Puri Selebriti 1, di dekat Bandara, depan SMUN 3 dan hanya 5 menit ke Bandara Hang Nadim Batam.

Sementara itu, ruko dan kavling ditawarkan mega legenda di Batam centre, depan pasar, 2 lantai, harga mulai Rp 683 juta, Dream land park di Marina tersedia ready stock, depan cinema, kawasan 50 hektar.

Ada juga, Dreamland City di Marina, depan pasar, harga mulai Rp 392 juta di kawasan 50 hektar. Dreamland Square di Marina depan plaza, harga mulai Rp 516 juta di kawasan 50 hektar.

Serta, Aji Business Centre di Batuaji, depan row 100 dan 30, 2 lantai harga mulai Rp 493 juta. Juga tersedia produk cuci gudang dalam kondisi ready stock.

Anda berminat? Segera hubungi 081372057779.

Kebutuhan Hunian

Kebutuhan hunian di Batam pada dasarnya terus meningkat, terutama dalam lima tahun terakhir, jika dilihat dari pertumbuhan jumlah penduduk.

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Batam (2016-2020)

Tahun Jumlah Penduduk Bertambah Persentase

2016 1.236.399 47.414 3,8
2017 1.283.196 46.797 3,6
2018 1.329.773 46.577 3,5
2019 1.376.009 46.236 3,3
2020 1.421.961 45.952 3,2

Sumber: BPS Kota Batam

Berdasar proyeksi pertumbuhan penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, pertumbuhan penduduk Kota Batam relatif stabil di angka 3 persen, meski mengalami penurunan tipis dari tahun ke tahun.

Relatif stabilnya angka pertumbuhan penduduk, tentu diikuti dengan kebutuhan akan hunian.

Itu belum termasuk penduduk sementara atau orang-orang yang datang untuk bekerja di kota ini, yang tentunya juga membutuhkan hunian sementara dan biasanya didapatkan dengan menyewa. Artinya ada peluang bagi masyarakat yang ingin membeli rumah untuk tujuan investasi/disewakan.

Penduduk sementara yang datang ke Batam, tergantung pada berapa besar investasi yang masuk. Investasi yang masuk Batam meningkat , di tengah pandemi Covid-19, masih mengalami peningkatan.

Data dari Online Single Submission (OSS), nilai investasi Triwulan I tahun 2020 mencapai 52% dari total target investasi yang ditetapkan oleh Badan Pengusahaan Batam di tahun 2020 sebesar USD 900 juta.

Pada Triwulan I ini, ada beberapa negara yang melakukan investasi baru, yaitu Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan total investasi USD 472,536 juta. Ada juga perusahaan Singapura yang melakukan perluasan investasi di Batam dengan total investasi USD 522 ribu.

Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, Purnomo Andiantono, mengatakan bahwa peningkatan nilai investasi pada Triwulan I 2020 ini terjadi karena perencanaan kegiatan investasi tersebut sudah dilakukan sebelum pandemi merebak.

Peningkatan investasi itu akan ikut mendorong sektor lainnya, termasuk properti.Apalagi jika pandemi ini bisa teratasi lebih cepat, tentu saja sector-sektor perekonomian juga akan segera bergerak dan berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan hunian dan komersil, akan ikut meningkat.

Selain didorong oleh masuknya investasi, adanya stimulus oleh pemerintah pusat juga ikut menopang dan mendorong sektor ini. Di antaranya adalah subsidi sebesar Rp1,5 triliun untuk mempermudah masyarakat membeli rumah.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko Djoeli Heriepoerwanto, belum lama ini.

Tujuan stimulus itu agar masyarakat tidak mengurungkan niatnya ketika ingin membeli rumah. Dengan adanya stimulus ini diharapkan mendorong pertumbuhan industri perumahan.

Tidak hanya bagi konsumen, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bagi pengembang.Adanya Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) untuk KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan mampu meyakinkan pengembang untuk tetap menjalankan proyeknya.

Itu untuk mereka yang belum memiliki hunian.Bagaimana dengan mereka yang ingin berinvestasi? Investasi properti kini menjadi menarik di tengah anjloknya harga saham dan reksadana.

Aset properti bisa dikomersilkan/disewakan sehingga menjadi regular income dan bisa sebagai cadangan modal yang sewaktu-waktu bisa dijadikan agunan ke perbankan.

Wisatawan

Masuknya wisatawan, baik asing maupun domestik, bisa juga menopang sektor properti, baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, misalnya mereka menyewa kamar hotel sampai home stay selama berada di sini.

Bagi investor perorangan, peluang ini bisa dimanfaatkan dengan membeli properti hunian untuk dijadikan home stay.

Kunjungan Wisman ke Batam 2015-2019
Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

2015 1.443.955 -0.70
2016 1.432.472 -0.80
2017 1.418.495 -0.98
2018 1.887.284 24.8
2019 1.947.943 3.11

Sumber: BPS Kota Batam

Pasar ini cukup besar, mengingat banyak pelancong backpackers yang lebih memilih home stay atau hostel dibanding kamar hotel. Pilihan itu bukan sekadar harga, tetapi para backpackers merasa lebih nyaman dan lebih leluasa ketika menginap di home stay atau hostel. Jumlah wisatawannya terbesar kedua setelah ke Bali.

Sementara secara tak langsung, tingginya kunjungan wisman ikut mendorong pendapatan para pekerja di sektor ini sehingga memiliki kemampuan untuk membeli properti untuk berbagai tujuan.

Editor: Dardani