Akui Terima

Jakarta, Batamtoday - Amir Hakim Siregar dan Nada F Soraya, kandidat yang kalah dalam Pemilukada Kota Batam menyatakan dapat menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mememangkan pasangan Dahlan-Rudi. Namun, Amir dan Senada sepakat akan mendorong pidana Pemilukada yang tengah  ditangani Kapoltabes dituntaskan.

Amir mengatakan bisa menerima meskipun dengan berat hati. Sebab, bukti-bukti yang disampaikan dalam persidangan ini seperti rekaman video, surat surat di paku cukup kuat menggagalkan kemenangan Dahlan-Rudi.

Namun, MK menyatakan mengeyampingkan bukti-bukti tersebut dan tidak bisa dijadikan bahan pertimbangan. "Kita terima, tetapi secara pribadi saya tidak menganggap putusan MK ini karena bukti-bukti kita sudah kuat yang tadi sempat diakui ada unsur pidananya, tetapi tidak dijadikan bahan pertimbangan," kata Amir di Jakarta, Rabu (2/2/2011)

Kendati begitu Amir berharap kepemimpinan Dahlan-Rudi lima tahun kedepan agar lebih baik lagi. Ia mengaku akan terus mengkritisi kebijakan pemerintahan Dahlan-Rudi yang tidak berpihak kepada kesejahteraan masyarakat.

"Tetapi paling tidak kita berharap agar cara-cara penggunaan APBD untuk memenangkan kekuasan agar tidak dilanjutkan lagi di masa yang akan datang, cukup dilakukan oleh incumbent sekarag saja," katanya.

Hal senada juga disampaikan Nada F Soraya. Nada mengatakan, meski MK memutuskan menolak gugatan mereka dan memenangkan pasangan Dahlan-Rudi, namun masih terdapat unsur pidana yang belum selesai yang tengah di tangani Poltabes Batam. "Kita menerima, tetapi kan masih ada kasus pidananya. Nah itu akan kita dorong," kata Nada.

Usai pembacaan putusan, Syamsul Bahrum, pasangan Amir Hakim langsung menyalami Rudi dan menyatakan selamat. Dihadapan Rudi, Syamsul menyatakan siap membantu roda pemerintahan Dahlan-Rudi. Bahkan Syamsul menyempatkan diri berfoto sebagai bentuk kenang-kenangan.