Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Natuna Menolak Kampung Mereka Dijadikan Karantina WNI dari Wuhan China
Oleh : Kalit
Jumat | 31-01-2020 | 21:31 WIB
antisipasi-virus21.jpg Honda-Batam
Petugas KKP Batam mengawasi Thermal Scaner di Pelabuhan Internasional Batam Center. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Masyarakat Natuna menolak keras rencana pemerintah yang akan menjadikan Kabupaten Natuna sebagai salah satu lokasi karantina bagi warga Negara Indonesia yang kembali dari Wuhan, China.

Wuhan merupakan lokasi yang telah dikarantina oleh pemerintah China. Dari sinilah, virus corona pertama kali ditemukan dan menyebar ke berbagai negara di dunia. Akibatnya, ribuan warga sudah tertular dan ratusan telah meninggal dunia.

Menanggapi rencana tersebut, anggota DPRD Provinsi Kepri asal Natuna, Hadi Chandra menolak kebijakan pemerintah pusat. Ditegaskannya, jelas kita menolak rencana Natuna dijadikan lokasi karantina bagi 243 WNI asal Indonesia, karena dari fasilitas medis dan sarana pendukung tidak memadai di Natuna.

BACA: Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Rencana Pemulangan WNI dari Wuhan Via Batam

"Fasilitas kesehatan saja tidak mendukung, kenapa harus Natuna dijadikan tempat karantina," tegas Hadi Candra kepada BATAMTODAY. COM, Jumat (31/1/2020).

Hal senada juga disampaikan Ketua MPC Pemuda Pancasila Natuna, Fadilah akrab dipanggil Loh. Ia menilai, jangan dijadikan Kabupaten Natuna sebagai tempat penampungan virus Corona.

"Pemerintah harus mengkaji kembali, jangan jadikan Natuna sebagai lokasi karantina suspect virus Corona," ujar Loh kepada BATAMTODAT.COM.

Kabar yang beredar di tengah masyarakat, bahwa Natuna akan dijadikan tempat karantina WNI dari Wuhan China itu pada hari Jumat sore, setelah datang dua mentri bersama Kepala BNPB menggunakan pesawat khusus.

Salah satu mentri tersebut diduga Menteri Kesehatan RI Indonesia, namun hal ini juga menjadi misteri, karena kehadiran menteri tersebut terkesan tertutup.

Hal ini dijelaskan Deprizal, Kabag Humas Pemkab Natuna, bahwa kehadiran dua mentri dan kepala BNPB tidak ada pengajuan surat resmi ke Pemkab Natuna.

"Sampai saat ini belum ada surat masuk, tapi kita mendapat kabar kehadiran para menteri dan Kepala BNPB ke Natuna," ungkap Defrizal kepada BATAMTODAY. COM, Jumat (31/1/2020).

Defrizal melanjutkan, tadi jam 3 sore mereka sudah tiba di Natuna, namun ketika ditanya tujuan mereka ke Natuna, Defrizal belum mendapat keterangan resmi.

Editor: Dardani