Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR Dukung Peningkatan Kerjasama Ekonomi dengan Hungaria
Oleh : Surya Irawan/Dodo
Rabu | 25-04-2012 | 17:49 WIB
Wakil-Ketua-DPR-Pramono-Anung.jpg Honda-Batam

Pramono Anung.

JAKARTA, batamtoday - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, kunjungan Menteri Luar Negeri Hungaria Janos Martonyi dalam rangka mendorong kerjasama kedua negara pada sektor ekonomi. Pasalnya, status hubungan perdagangan kedua negara baik ekspor maupun impor masih kecil dan masih dapat ditingkatkan lagi. 

"Kita ingin mendorong peningkatan hubungan bisnis. Hungaria memiliki kompetensi di bidang sains dan teknologi dan water treatment, begitu juga Indonesia merupakan negara kaya SDM, maupun SDA," kata Pramono, Rabu, (25/4/2012). 

Menurutnya, Indonesia memiliki peran penting di Asia sementara Hungaria juga demikian mengingat peranannya di benua Eropa juga patut diperhitungkan. "Di dunia internasional saling mendukung antara Hungaria dan Indonesia," ujarnya. 

Selain sektor bisnis, ujarnya, DPR mengharapkan terjalinnya kerjasama pada sektor budaya seperti adanya kerjasama pengajaran kedua bahasa di Universitas kedua negara. "Saya harapkan suatu hari Universitas Indonesia ataupun Universitas Gajah Mada mempunyai kelas bahasa Hungaria seperti halnya pengajaran bahasa Indonesia yang sudah berjalan di Budapest," paparnya. 

Pada kesempatan itu, Janos mengatakan, Indonesia kedepan akan menjadi bangsa yang besar dan maju. Hal itu sudah terlihat dari semakin berkembangnya demokrasi, dan pertumbuhan ekonominya yang diakui oleh dunia internasional. "Dari pandangan ini, Hungaria ingin sekali menjalin kerjasama di luar Eropa yaitu Asia Pasifik termasuk Indonesia," papar Janos. 

Menurutnya, karakter kedua negara hampir sama yang membedakan hanya kondisi dan pertumbuhan ekonominya. "Kita memiliki perusahaan minyak dan kita harapkan dapat menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kedua negara selain itu, Hungaria memiliki iklim politik yang cukup baik," tambahnya.