Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan dan Pembudidaya Ikan Tanjungpinang Peroleh Pelatihan
Oleh : Charles/Dodo
Rabu | 25-04-2012 | 10:32 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebanyak 110 orang nelayan Tanjungpinang mengikuti pelatihan pembuatan pelet ikan dan pengembangan budidaya kepiting bakau. Pelaksanaan pelatihan yang digelar Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Energi (KPPKE) Kota Tanjungpinang dibuka langsung Wali Kota Tanjungpinang Suryatati A Manan, di Hotel Melia Tanjungpinanag Selasa (24/4/2012) kemarin.  

Dari 110 orang jumlah peserta terdiri dari 50 orang nelayan masyarakat pesisir, mengikuti pelatihan pengembangan budidaya kepiting bakau, sedangkan sisanya 60 orang kelompok pembudidaya ikan, mengikuti pelatihan pembuatan pelet ikan. 

Suryatati A Manan, di sela-sela memberikan sambutan juga menanyakan langsung kepada perwakilan dari kelompok nelayan dan pembudidaya ikan menyampaikan aspirasi masing-masing terkait pemberian bantuan dan pelatihan yang diselenggarakan KP2KE.  

Kontan saja, dalam kesempatan itu, hampir semua peserta mengatakan kalau pelatihan tersebut sangat berguna dan waktunya perlu ditambah. Hal itu dimaksudkan untuk menekan biaya pakan ikan lele yang mereka pelihara, karena kalau selama ini pelet ikan dibeli banyak biaya yang dikeluarkan, tetapi kalau pelet dibuat sendiri bahan dasar banyak tersedia seperti ikan dan biaya yang dikeluarkan akan lebih rendah. 

"Kami minta dan berharap, hendaknya pelaksanaan pelatihaan seperti ini, waktunya dapat ditambah, mengingat, manfaat dan faedahnya sangat berguna bagi kami, pada peternak dan pembudidaya ikan," ujar salah seorang perwakilan nelayan.  

Selain itu ,nelayan dan kelompk pembudidaya ikan ini, juga menyatakan, sangat menginginkan cara-cara pengembangan ketam bakau dari nara sumber yang sudah cukup berpengalaman, sehingga ketam yang merupakan makanan favorit masyarakat Tanjungpinang dapat dikembangbiakan dan mendapatkan produksi yang cukup tinggi. 

Namun ada juga yang menginginkan agar pelatihan yang lain juga diadakan terutama di daerah yang dijadikan objek wisata seperti Pulau Penyengat sehingga menambah pendapatan mereka. 

Suryatati mengatakan, pelatihan tersebut diberikan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan peserta sehingga para peserta mampu pula meningkatkan produksi perikanan. 

"Kami berharap agar bantuan yang diberikan, dapat disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah, sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," ujarnya.