Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bantah Arang dari Batam

Eksportir Arang Tangkapan Bakamla Sebut Miliki Dokumen Lengkap
Oleh : Hendra Mahyudi
Sabtu | 28-12-2019 | 13:22 WIB
pengusaha.jpg Honda-Batam
Junaidi alias Ahui dari PT Anugrah Makmur Persada (PT AMP). (Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pasca ekspose dua kapal tangkapan dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Tug Boat-SM XVII dan Tongkang Best Link-1818, eksportir arang dari PT Anugrah Makmur Persada (PT AMP), Junaidi, menyesalkan tindakan ini, karena merasa memiliki dokumen lengkap dan arang yang diproduksi bukan berasal dari Pulau Batam.

"Sudah 4 tahun saya bikin usaha, dan izin saya lengkap. Dokumen resmi dari Lingga ada, dan diterbitkan langsung Bupati, itu menandakan arang yang kami muat bukan produksi di Batam," ujar Junaidi alias Ahui, saat diwawancara di kawasan Sukajadi, Sabtu (28/12/2019) pagi ini.

Dalam salah satu contoh SK Bupati Lingga yang dia perlihatkan, tertulis surat pemberian izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman rakyat dalam hutan tanaman mangrove kepada anggota Koperasi Mangrove Lestari Lingga.

"Arang yang kita ekspor dimuat dari area Lingga dan dikirim dulu ke gudang kita di Dapur 6, Batam sebelum resmi diekspor," terangnya.

Disebutkannya, yang kemarin menjadi permasalahan yakni kiriman 1 kontainer arang miliknya sebanyak 25 ton 800 kilogram. "Jika itu arang Batam, saya pikir sudah botak kawasan mangrove di Batam ini, namun kita ambil secara resmi dari Lingga dengan dokumen yang lengkap," tambahnya.

Jika disebutkan usaha dia memanipulasi dan memalsukan dokumen, Junaidi tidak mengerti palsunya dimana. Sementara dokumen dengan isi kontainer sama. Dalam dokumen tersebut disebutkannya memang resmi ekspor arang dan dilengkapi dengan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Beacukai Batam.

"Saya heran, kok sampai sekarang masih saja dibilang mangrove tidak ada izinnya. Saya mohon diceklah kebenarannya, yang saya terima adalah barang kiriman dari Lingga, Tanjungbalai Karimun, dan Kabupaten Meranti. Saya hanya ingin kejelasannya karena saya punya usaha resmi," tandasnya.

Editor: Chandra