Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jiangsu Tiongkok Buka Peluang Kerjasama Pengembangan Budidaya Perikanan dan Penanganan Limbah
Oleh : CR-1
Sabtu | 07-12-2019 | 09:16 WIB
BUDIDAYA-IKAN.JPG Honda-Batam
Delegasi Jiangsu, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) melihat langsung teknologi Keramba Jaring Apung (KJA) submersible Aquatec di Padalang, Bandung Barat. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Padalang - Kondisi perairan di beberapa wilayah baik di Indonesia maupun Tiongkok, khususnya yang dimanfaatkan untuk kegiatan usaha budidaya perikanan diduga kuat sudah tercemar limbah.

 

Kendati demikian, kedua negara memiliki industri perikanan yang prospektif baik budidaya maupun perikanan tangkap.

"Kondisi (pencemaran) sudah kronis yakni limbah (usaha perikanan) budidaya di Tiongkok. Dampak lingkungan terhadap kegiatan budidaya sedang diupayakan. Kami membuka peluang kerjasama," ujar Presiden Direktur perusahaan manufacturing sarana kelautan dan perikanan Aquatec, Budiprawira, belum lama ini di Bandung Barat.

Sementara itu, Deputy Director Biro Statistik Provinsi Jiangsu Tiongkok, Zhou Guoqiang, juga melihat hal yang sama, yakni sikap prihatin terhadap pencemaran oleh berbagai limbah.

Sumbernya mulai dari bekas pakan ternak ikan maupun industri lain. "Kondisi usaha perikanan budidaya di Tiongkok pada umumnya dikelola secara kekeluargaan. Wilayah perairan sudah tercemar sehingga ada pembatasan yang ketat oleh pemerintah provinsi," kata Zhou Guoqiang pada acara Factory Tour Aquatec di Padalarang, Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Lebin lanjut, Zhou meyakini bahwa sistem kerjasama pengelolaan budidaya perikanan di Tiongkok dengan kekeluargaan sudah tepat. Tetapi seiring dengan maraknya usaha perikanan, masalah pencemaran pun muncul. "Pemerintah di berbagai daerah di Tiongkok juga akan menerapkan sistem pengawasan terhadap usaha budidaya perikanan. Terutama masalah pencemaran akan ditangani secara serius," tegas Zhou Guoqiang.

Kunjungan (Factory Tour) Delegasi Biro Statistik provinsi Jiangsu, berlangsung Selasa, 12 Nopember 2019 lalu ke pabrik/kantor Aquatec Indonesia di Bandung Barat.
Ikut dalam Factory Tour tersebut, Zhou Guoqiang (Deputy Director), Hu Yuelin (Researcher of Finance Depterment), Hu Zhenyue (Deputy Director of Household Statistics Office), Xu Fenglian (Six-Level Staff of Polling Center), Yin Mingzheng (Deputy Researcher of Wuxi Investigation Bureau).

Selain itu, hadir juga pejabat dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN), Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melihat langsung teknologi Aquatec dan upaya penjajakan ekspor produk Keramba Jaring Apung (KJA) Aquatec ke pasar Tiongkok.

"Kami tentunya menyambat kunjungan delegasi Jiangsu pada acara factory tour Aquatec. Kami mendukung upaya kerjasama Indonesia-Tiongkok, baik pemerintahan maupun skema (kerjasama, investasi dan perdagangan) business to business. Semoga peluang kerjasama ini bisa saling memberi keuntungan khususnya untuk sektor perikanan budidaya," ujar Dhonny Yudho dari DJPEN Kemendag.

Delegasi didampingi satu tour guide, Liaison Officer PT Nusaraya MICE (Enny Khurniasari), Tim Dokumentasi Vergina Andini Putri. Delegasi berangkat dari hotel di Jakarta sekitar pukul 7.00, dan tiba di pabrik Aquatec sekitar pukul 11.00. Semua peserta mengelilingi lokasi pabrik Aquatec yang luasnya mencapai sekitar 20 hektar.

"Setiap ada kunjungan delegasi, biasanya ada sesi pengenalan dan penjelasan masing-masing instansi/organisasi kerja. Dalam hal ini PT Aquatec Indonesia dan Lembaga Biro Statistik Jiangsu berpresentasi dengan menggunakan media Layar Projector," kata Enny Khurniasari.

Usai sesi pertama (pengenalan), dilanjutkan dengan makan siang bersama. Setelah itu, delegasi dan beberapa pengusaha dalam negeri termasuk pengusaha resort Karimunjawa, Minarso (Lin Cun Ming) tukar menukar cendera mata.

Editor: Dardani