Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

HUT Polairud ke-69 Dimeriahkan Perlombaan Bercitarasa Kearifan Lokal
Oleh : Hendra Mahyudi
Kamis | 21-11-2019 | 12:28 WIB
lombaHUT-Polairud-ke-69-Dimeriahkan-Perlombaan-Bercitarasa-Kearifan-Lokalerahu.jpg Honda-Batam
Peserta kegiatan lomba pacu Sampan Ketinting di kawasan perairan Tanjung Riau, Batam, Kepri dalam rangka HUT 69 Polairud RI. (Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ditpolairud Polda Kepulauan Riau (Kepri) menggelar perlombaan Sampan Ketinting dan Sampan Campang yang menjadi ciri sarana khas masyarakat pesisir dalam kegiatan sehari-hari mereka menjaring ikan di lautan.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 69 Direktorat Polisi Air dan Udara (Dirpolairud) Republik Indonesia, Kamis (21/11/2019).

Dua jenis sampan ini disebutkan sering digunakan sebagai sarana untuk menangkap ikan bagi masyarakat pesisir di wilayah perairan Tanjungriau dan Kepri secara umumnya.

Disampaikan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Provinsi Kepri, Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, perlombaan tidak hanya diikuti warga pesisir Tanjungriau semata, namun juga dari kawasan pesisir terdekat lainnya, seperti warga dari pesisir Kecamatan Belakangpadang.

Pun jua, peserta tidak hanya didominasi kaum pria saja, namun dari kaum ibu-ibu juga turut memeriahkan perlombaan tersebut.

"Hal ini menunjukkan bahwa kita adalah negeri bahari. Kemampuan kemaritiman ini dimiliki oleh semua golongan gender. Artinya kesetaraan gender di Kepri ini ada. Nelayan tidak hanya didomininasi kaum laki-laki, akan tetapi kaum perempuan juga tangguh dalam mengharungi lautan," ujar Yan Fitri pada sesi wawancara dengan awak media di lokasi kegiatan, Dermaga Pelabuhan Rakyat Tanjuriau, Kecamatan Sekupang, Batam.

Yan Fitri juga berharap, perlombaan ini kedepannya bisa menjadi ajang wisata bahari yang dapat dipertontonkan setiap tahunnya, agar terus dapat mengangkat nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Pulau Batam.

"Jadi, lomba yang diadakan polairud ini ditujukan untuk mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang semoga kedepannya bisa menjadi wisata bahari yang dipertontonkan setiap tahunnya," pungkasnya.

Editor: Chandra