Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cuaca Buruk Lumpuhkan Penerbangan di Hang Nadim
Oleh : Dodo
Senin | 31-01-2011 | 16:58 WIB
Tevi.jpg Honda-Batam

Alasan Keselamatan - Tevi Amir, kepala Air Traffic Controll Bandara Hang Nadim terpaksa menghentikan aktivitas penerbangan di bandara tersebut dengan alasan keselamatan.

Batam, batamtoday - Cuaca buruk yang melanda Batam melumpuhkan aktivitas penerbangan di bandaranya yaitu, Hang Nadim, terlebih landasan bandar udara tersebut tidak memungkinkan digunakan untuk take off ataupun landing pesawat.

"Kami terpaksa hentikan aktivitas penerbangan pada pukul 7.00 hingga 8.10 WIB karena jarak pandang yang sangat terbatas," kata Tevi Amir, kepala Air Traffic Controll Bandara Hang Nadim kepada batamtoday, Senin, 31 Januari 2011.

Tevi mengatakan jarak pandang akibat cuaca buruk hanya sekitar 300 hingga 500 meter dan sangat mengganggu kinerja dari pilot maupun petugas Air Traffic Controll. Sehingga dirinya mengambil insiatif dengan alasan keselamatan penerbangan untuk menghentikan seluruh aktifitas penerbangan di Hang Nadim.

Akibat penghentian aktivitas penerbangan, satu pesawat yang dijadwalkan mendarat sekitar pukul 7.30 yakni Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 150 terpaksa harus dialihkan pendaratannya ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

"Pesawat Garuda itu telah melakukan holding (berputar-putar) sekitar 12 menit di atas Hang Nadim namun tetap kita alihkan ke Pekanbaru," kata dia.

Pihak Air Traffic Controll Hang Nadim, lanjut Tevi, juga menghimbau kepada seluruh maskapai penerbangan untuk menunda penerbangan sekitar satu jam dikarenakan hampir semua penumpang tertahan di luar Bandara Hang Nadim akibat banjir yang terjadi di ruas jalan menuju Hang Nadim baik dari Simpang Kabil maupun dari Batu Besar.

Untuk memberikan kemudahan kepada penumpang menuju Bandara, pihak otoritas Hang Nadim terpaksa mengerahkan enam unit bus dimana lima unit diantaranya merupakan bantuan dari Damri dan Polda Kepulauan Riau.

"Genangan banjir hanya bisa dilewati dengan kendaraan besar sehingga kami terpaksa kerahkan bus-bus itu untuk mengevakuasi penumpang," kata dia.

Penumpang harus rela berhujan-hujan untuk bisa menaiki bus menuju bandara.

Penundaan penerbangan menyebabkan ribuan penumpang di Hang Nadim tertahan sekitar 3 jam lamanya meski cuaca berangsur-angsur membaik.

Setelah dipandang memungkinkan untuk mengaktifkan kembali Hang Nadim, pihak otoritas bandara akhirnya membuka penerbangan. Beberapa maskapai juga tampak mulai mendarat maupun meninggalkan Hang Nadim, termasuk mendaratnya Garuda Indonesia yang sempat mengalihkan jalur pendaratannya ke Pekanbaru.

Tevi juga mengatakan seluruh maskapai penerbangan juga diminta memberi prioritas kepada penerbangan berikutnya apabila terjadi penumpang yang tertinggal penerbangan.