Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sempat Tutup, Satreskrim Polresta Barelang Razia HP di Lucky Plaza
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Rabu | 04-04-2012 | 17:23 WIB
Yos-Guntur.gif Honda-Batam

Kompol Yos Guntur, Kasat Reskrim Polresta Barelang.

BATAM, batamtoday - Satreskrim Polresta Barelang berhasil menyita 105 unit handphone berbagai merk dan jenis yang tak memiliki sertifikasi resmi dalam razia yang dilaksanakan di Lucky Plaza Nagoya, Senin lalu (2/4/2012) sekitar pukul 20.00. WIB. 

Adapun handphone ilegal tersebut di sita dari dua toko yakni, Global Teleshop dan Sinyal Teleshop yang berada di lantai dasar pusat perbelanjaan Lucky Plaza. Dalam razia itu sendiri Satreskrim menerjunkan sekitar 12 personil berpakaian preman untuk menindaklanjuti laporan masyarakat atas maraknya peredaran handphone ilegal. 

Selain itu menyita handphone ilegal, petugas juga mengamankan dua orang yang diduga sebagai pemilik barang dan kini masih menjalani pemeriksaan di unit VI (Tipiter) guna penyidikan lebih lanjut. Kedua orang terperiksa itu adalah Roni, pemilik toko Sinyal Teleshop dan karyawannya bernama Fendi. 

"Razia kita laksanakan Senin malam kemarin di Lucky Plaza, adapun target razia ini adalah HP yang tak memiliki sertifikasi dan izin resmi dari Kominfo," ujar Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur kepada batamtoday

Yos menambahkan, pihaknya melakukan razia ini berdasarkan informasi masyarakat tentang banyak peredaran handphone ilegal dan tak memiliki sertifikasi yang beredar di Batam. 

"Kasusnya masih kita sidik, sampai hari ini ada dua orang kita periksa," lanjutnya. 

Sementara itu, pantauan batamtoday di Lucky Plaza situasi di sana telah berjalan normal kembali pascarazia yang dilakukan dua hari yang lalu itu. Namun handphone rekon dan handphone China mulai tak tampak terpajang di etalase toko. 

"Kalau mau cari HP rekon dan China tak ada sekarang, kemarin baru habis razia," kata Acin, salah satu penjaga toko handphone di Lucky Plaza kepada batamtoday

Dalam razia yang dilakukan kemarin pemilik toko banyak menutup lebih awal toko mereka karena takut terkena razia. Bahkan beberapa toko elektronik juga memilih tutup karena melihat banyak toko yang tutup. 

"Tak tau mereka (polisi, red) itu razia apa, karena banyak toko yang tutup kita juga tutup," pungkasnya.