Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tanpa Teknologi, Bank Bakal Tak Laku Lagi
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-08-2019 | 17:40 WIB
JK-batam11.jpg Honda-Batam
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat kunjungan kerja ke Batam. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan perkembangan teknologi telah mempengaruhi pola hidup masyarakat, termasuk aktivitas berbisnis. Fenomena disrupsi teknologi atau digital disruption ini juga terjadi pada industri perbankan.

Informasi tersebut disampaikan wapres pada acara Mandiri Beyond Wealth yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan.

"Teknologi mengatur hidup kita dan juga menguasai gaya hidup kita, termasuk perbankan. Tanpa teknologi bank itu tidak laku lagi pada dewasa ini," katanya, Rabu (7/8/2019).

Menurut dia, dengan perubahan pola bisnis tersebut pelaku usaha tidak lagi mengutamakan keuntungan tetapi lebih kepada nilai (value) daripada perusahaan tersebut. Sebut saja, beberapa perusahaan teknologi yang masih merugi namun secara nilai terus bertumbuh.

JK yang juga memiliki latar belakang pengusaha, menyatakan pola bisnis tersebut sangat berbeda dengan pola bisnis 30 tahun silam, ketika ia masih aktif di dunia usaha.

"Perubahan ini tentu mengubah gaya, mengubah perbankan, mengubah sistem yang mana harus kita ikuti. Kalau tidak kita ikuti maka akan terjadi sebuah kemunduran," tuturnya.

Menurut dia, saat ini masyarakat sangat terikat dengan empat perusahaan besar global yang notabene berasal dari perusahaan teknologi. Empat perusahaan tersebut, yakni Google, Facebook, Twitter, dan Amazon.

"Perkembangan teknologi dalam bidang bisnis sangat menentukan arah ke depan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunadi mengatakan digital disruption merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan penggunaan teknologi yang tepat, produktif, dan efisien hal tersebut justru bisa dijadikan keunggulan daya saing (competitive advantage) bagi perusahaan.

"Fenomena digital disruption mulai terlihat jelas setelah munculnya perusahaan berbasis teknologi," ujarnya.

Ia mengutip sebuah riset internasional dari MIT Sloan Management di tahun 2017 yang menunjukkan jika perusahaan yang mendapatkan 50 persen persen dari ekosistem digital mampu mencapai pertumbuhan pendapatan 32 persen lebih tinggi dari perusahaan yang tidak memanfaatkan keunggulan teknologi.

Di samping itu, margin laba perusahaan tercatat 27 lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak sama sekali menggunakan teknologi digital.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha